BOGOR TODAY – Tiga kecamatan di kawasan Selatan Kabupaten Bogor yakni, Kecamatan Ciawi, Cisarua dan Megamendung disebut-sebut menjadi biang kemacetan. Pasalnya, tiga kecamatan tersebut menjadi incaran para wisatawan saat akhir pekan. Hal itu dikatakan Kepala Bidang Infrastruktur dan Pengembangan Wilayah pada Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian dan Pengembangan Daerah Kabupaten Bogor, Suryanto Putro dalam siaran webinar di kanal YouTube @BPTJ151 yang diselenggarakan Kementerian perhubungan, Selasa (29/12/2020). Tak hanya itu, Suryo juga menyebut ada beberapa faktor kemacetan di kawasan Puncak. Faktor pertama lantaran area parkir yang tidak tertata, kapasitas jalan kecil, serta tidak ada hak untuk pejalan kaki. “Saya amati tidak tersedianya pemberhentian bagi angkutan umum, kemudian pedagang kaki lima (PKL) memadati kiri dan kanan jalan nasional puncak,” ungkap Suryo. Sementara, Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi mengatakan terkait kemacetan yang kerap terjadi di kawasan Puncak, Bogor pemerintah daerah hanya melakukan solusi jangka pendek. Ia mengambil contoh solusi seperti buka-tutup jalan, 2 in 1, hingga sejumlah rekayasa lalu lintas di Puncak. Kata Dia, kawasan Puncak memang sudah diminati oleh masyarakat lokal dan mancanegara sejak 1970 karena Puncak merupakan magnet bagi wisatawan karena adanya hotel, restoran ditambah udaranya yang sejuk. “Tentu dampaknya kerap terjadi suatu kemacetan yang kronis di setiap akhir pekan, libur panjang,” kata Budi. Dengan demikian, dirinya meminta agar ada jalan keluar untuk jangka panjang agar dapat betul-betul mengatasi persoalan kemacetan di kawasan Puncak. “Kita inginkan ada suatu narasi yang lebih komprehensif, yang satu sisi tetap beri layanan pada masyarakat, tetapi kita beri solusi pada masyarakat, sebagai contoh kita berikan subsidi bus,” pintanya. Sehingga, sambung Budi bus-bus yang berada di kawasan wisata bakal disuplai subsidi. Seperti masyarakat yang tadinya hanya memiliki angkot dapat bergabung dalam satu koperasi memiliki bus yang lebih besar. “Pihak hotel juga harus menyediakan bus agar pengunjung tidak menggunakan mobil, bahkan kita berpikir bahwa bila mungkin kita Otonomus Rapid Transit (ORT) satu kereta dengan menggunakan ban, bukan metal, sehingga kapasitasnya besar,” tutup Budi. Tiga Kecamatan di Selatan Kabupaten Bogor Dituding Menjadi Biang Macet
BACA JUGA :  Semangati Garuda Muda, Pj. Bupati Bogor Bersama Ribuan Warga Nobar Semi Final AFC di Plaza Selatan Stadion Pakansari
============================================================
============================================================
============================================================