Lanjut Bambang, mobile BSL2 ini juga bisa dioperasikan selama 24 jam tanpa henti. Artinya, jika ingin mengoperasikan lab ini 24 jam, maka walikota harus menyiapkan minimal 8 tenaga lab, sehingga bisa menghasilkan antara 900 sampai 1000 sampel perhari. Sedangkan hasil dari pemeriksaan tersebut membutuhkan waktu rata-rata 8 jam. “Jadi ini sangat menolong, karena kita tahu Kota Bogor penduduknya padat dan proses testing dan tracing harus dilakukan secara intensif,” terangnya. Sementara itu, Wali Kota Bogor Bima Arya menyampaikan rasa terima kasihnya kepada Menristek RI. Menurutnya, bantuan tersebut sangat berarti karena dapat melengkapi levisi PCR yang ada di RSUD Kota Bogor. “Tetapi seiring bertambahnya kasus, kita perlu lebih cepat dan lebih banyak. Jadi ini tambahannya 940, kita akan siapkan SDM-nya, tadi kita hitung ada 8 orang ada 4 shif supaya maksimal dan supaya tidak lelah juga,” kata Bima. (Heri)
Halaman:
« 1 2 » Semua
BACA JUGA :  Diduga Nyenggol Kabel Listrik, Truk Crane di Klaten Terbakar
============================================================
============================================================
============================================================