“Gak ada yang beli lah sepi begini. Jangankan keuntungan, cukup buat makan sehari-hari saja sudah syukur. Saya ini anaknya enam, paling besar SMK jadi bingung ini mau bagaimana,” ketusnya.

Dilokasi yang sama, Ashar Abidin yang berprofesi sebagai juru parkir menggangap kebijakan PPKM dinilai tak adil. Pasalnya peraturan itu menjegal rezeki para pedagang kecil yang mengais rupiah pada malam hari.

BACA JUGA :  Pj Wali Kota Bogor Pimpin Apel Perdana, Ini Arahan Hery Antasari ke ASN

Penutupan ini seakan-akan hanya berlaku sore sampai malam, bukan untuk pagi. Justru pagi atau siang itu lebih ramai lagi dan jelas itu mengundang orang pada berkerumun. Kalau memang ini untuk mengurangi penyebaran Corona lebih baik 24 jam ditutup,” tutur Ashar.

BACA JUGA :  Kota Bogor Raih 2 Penghargaan Lomba Video Penanggulangan TBC dari Kemenkes

Disisi lain, Ashar juga mengungkapkan keprihatinannya terhadap pedagang yang terkena imbas peraturan yang dinilai tak tegas. “Saya kasihan saja sama mereka (PKL). Mereka kan punya keluarga yang harus diberikan nafkah, kecuali jika pemerintah menyediakan tempat pengganti untuk mereka berjualan,” tutupnya. (B. Supriyadi/Affa MG)

Halaman:
« ‹ 1 2 » Semua
============================================================
============================================================
============================================================