BOGOR TODAY – Organisasi Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kota Bogor mengeluhkan peraturan PPKM, terlebih penerapan ganjil genap yang diterapkan Pemerintah Kota Bogor setiap akhir pekan (Jumat, Sabtu, Minggu).

Menurut Ketua PHRI Kota Bogor, Yuno Abeta Lahay, semenjak diterapkannya ganjil genap sangat berdampak pada pendapatan hotel di Kota Bogor. Pasalnya, pendapatan hotel mengalami penurunan yang signifikan.

“Saya tadi mereview dari teman-teman, bahwa penghasilan hotel-hotel di Kota Bogor ini mengalami penurunan lebih dari 50 persen. Dan ini semenjak ganjil genap diberlakukan di setiap akhir pekan, biasanya pengunjung itu kan ramainya diakhir pekan, nah dengan diterapkannya setiap akhir pekan tentu sangat berdampak dan penurunannya mencapai lebih dari 50 persen,” ungkap Yuno saat menyambangi Sekretariat PWI Kota Bogor, Selasa (16/2/2021).

BACA JUGA :  Bencana Tanah Longsor di Lebak Kantin, Dedie Rachim: 18 Titik Bencana di Kota Bogor

PHRI meminta Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor untuk mengevaluasi kebijakan ganjil genap yang katanya ampuh menurunkan jumlah kasus Covid-19 namun juga menurunkan pendapatan pelaku usaha di Kota Bogor.

“Kita berharap mendapat perhatian dari pemerintah di sektor perekonomian, sebab jika hal ini terus berlanjut maka PAD yang selama ini di sektor perhotelan akan hilang,” tandasnya.

============================================================
============================================================
============================================================