BOGOR TODAY – Bagi kalian warga Bogor yang sering menggunakan jasa transportasi angkutan umum (angkot) nampaknya perlu waspada dan hati-hati. Sebab, aksi kejahatan seperti copet dan penipuan didalam angkot masih terus terjadi. Seperti halnya dialami Suroso warga Kecamatan Tanah Sareal, Kota Bogor.

Suroso yang juga Kepala Sekolah di SDN Muarasari 3 Bogor ini mengaku, bahwa dirinya nyaris saja menjadi korban penipuan yang dilakukan komplotan penjahat yang menawarkan burung berkicau palsu didalam angkutan umum.

“Setiap berangkat kerja (ke sekolah), saya selalu naik angkot. Perjalanan dari rumah sampai Tugu Kujang saya merasa aman dan tidak ada orang yang mencurigakan, tapi ketika saya melanjutkan perjalanan dari Tugu Kujang ke Muarasari ada sekomplotan orang didalam angkot ramai tawar menawar burung berkicau yang dipegang oleh salah satu penumpang, kemudian orang tersebut menawarkan ke saya, tapi di situ saya menolak karena saya bukan pencinta burung,” kata Suroso saat menceritakan pengalamannya kepada Bogor Today, Kamis (18/2/2021).

BACA JUGA :  Surat Edaran Soal Study Tour, Pj Wali Kota Bogor Imbau Kegiatan di Dalam Kota

Setelah itu, lanjut Suroso, orang tersebut terus merayu bahkan memperagakan suara burung yang dibawanya, supaya menyakinkan agar dirinya membeli burung tersebut. Namun ketika memperhatikan gerak tubuh orang tersebut, ternyata suara burung yang dibawanya berasal dari mulut si orang tersebut.

“Jadi, komplotan penipu ini jumlahnya sekitar 5 orang, dimana mereka ini memiliki peran masing-masing. Artinya, salah satu dari mereka ada yang berperan membawa burung dan sisanya seolah tertarik sehingga terjadi tawar menawar untuk membeli burung tersebut dari ratusan ribu sampai jutaan rupiah,” tambahnya.

Lebih lanjut dikatakan Suroso, para komplotan ini naik angkotnya tidak bersamaan melainkan di lokasi berbeda, sehingga tidak menimbulkan kecurigaan. “Mereka yang berjumlah 5 orang itu naiknya di beda-beda lokasi, mulai dari terminal baranangsiang, kemudian ada yang naik di depan swalayan ADA dan sisanya di lokasi-lokasi lain, sedangkan orang pembawa burung merupakan orang ketiga yang naik angkot,” katanya.

BACA JUGA :  Sejalan Visi Misi PPP, Sendi Fardiansyah Daftar dan Kembalikan Formulir Bacawalkot Bogor

Dia mulai menyadari bahwa aksi yang dilakukan komplotan itu adalah penipuan bermodus menjual burung palsu. Hal ini, diketahui setelah para pelaku tersebut turun dari angkot. “Jadi waktu mereka turun dari angkot itu, mereka mengatakan ‘Aduh Gagal’ dan dari situ saya menyadari bahwa mereka merupakan komplotan penipu bermodus menjual burung palsu,” bebernya.

Dari kejadian itu, dirinya berharap aparat penegak hukum dapat meringkus mereka, sebab para pelaku kejahatan ini sangat meresahkan masyarakat, terlebih bagi penumpang angkutan umum. “Saya juga berpesan kepada masyarakat untuk berhati-hati, bila perlu jangan sendirian saat naik angkutan umum,” tandasnya. (Heri)

Bagi Halaman
============================================================
============================================================
============================================================