Kata dia, para pelaku UMKM kerap memiliki persoalan yang cukup kompleks yakni dalam akses finansial, teknologi serta permasalahan dalam memasarkan produk yang mereka buat. Dengan demikian, promosi terhadap produk UMKM, terlebih di era digital ini merupakan kesempatan untuk bangkit.

“Hadirnya bermacam-macam markerplace bisa diisi oleh produk-produk UMKM. Kita mengkhawatirkan kalau markerplace diisi oleh produk2-produk impor itu yang saya kira berbahaya dan menjadi kontra produktif,” kata alumnus
S3 Kagoshima University, Jepang, Department of Marine Social Science, 2006 itu.

BACA JUGA :  Jadwal SIM Keliling, Selasa 23 April 2024 di Kota Bogor

Dirinya berharap, dengan adanya kolaborasi Forum Rektor Indonesia (FRI) dan Apeksi menjadi aspek promosi dengan adanya peran para wali kota dengan memperkenalkan produk-produk UMKM dari wilayahnya masing-masing.

Sementara, Wali Kota Bogor sekaligus Ketua Apeksi, Bima Arya Sugiarto mengatakan bahwa pemulihan ekonomi telah terlihat di berbagai sektor terbukti adanya keseimbangan antara protokol kesehatan dan dimensi ekonomi.

“Tetapi yang utama adalah kesehatan tetap nomor satu, tidak mungkin ekonomi berjalan tanpa adanya protokol kesehatan,” ujarnya.

BACA JUGA :  Menu Makan Siang dengan Sayap Ayam Goreng Saus Asam Pedas yang Lezat dan Nikmat

Dengan begitu, Bima meminta kepada pemerintah pusat agar serius mendorong dan memaksimalkan untuk potensi wilayah.

“Jadi Bogor kita maksimalkan tiga, pertama wisata alam, urban farming dan UMKM. Inilah yang kita minta pemerintah pusat seperti Menparekraf, diperindag UMKM agar dapat memfasilitasi potensi lokal tadi,” tuntasnya. (B. Supriyadi)

Halaman:
« ‹ 1 2 » Semua
============================================================
============================================================
============================================================