BOGOR TODAY – Sepekan sudah kasus pembunuhan mayat terbungkus kantong plastik sampah di kawasan Tanah Sareal Kota Bogor. Namun kasus pembunuhan tersebut, kepolisian belum bisa menetapkan siapa pelaku atau tersangkanya.
Kapolresta Bogor Kota, Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro mengungkapkan, bahwa kasus pembunuhan mayat dalam plastik itu masih didalami, dan masih melakukan pemeriksaan terhadap saksi-saksi. Ia mengaku, sudah lebih dari 10 saksi yang sudah diperiksa.
“Sampai saat ini kami melakukan pemeriksaan, ada 10 orang saksi bahkan lebih yang kami lakukan pemeriksaan secara intensif untuk mempelajari terkait profil dari si korban, profil daripada si tersangka tentu tidak bisa kami buka semuanya. Tetapi, intinya kami terus bekerja untuk mengungkap terkait pembunuhan kemarin,” kata Susatyo kepada wartawan, Senin (8/3/2021).
Lanjut Susatyo, para saksi yang diperiksa itu mulai dari kerabat, keluarga hingga saksi-saksi lain yang berada di tempat kejadian perkara (TKP).
“Tentunyakan, mayat tersebut dibuang di tempat yang memang cukup sepi di tempat itu pada malam hari atau dini hari, kami cocokan juga hasil autopsi dan lainnya sehingga kami masih mengumpulkan para saksi-saksi. Karena para saksi di TKP itu adalah saksi yang menemukan korban di TKP, jadi kami masih mendalami,” tambahnya.
Dia pun menegaskan di dalam kasus ini pihaknya belum menetapkan tersangka, dan para saksi yang saat ini diperiksa memiliki peluang yang sama untuk dijadikan tersangka.
“Berikan kami waktu untuk mendalami, dan jangan berspekulasi, karena ini akan menyulitkan proses penyelidikan. Jadi percayakan bahwa kami masih terus bekerja secara serius untuk mengungkap kasus ini,” tandasnya.
Sebelumnya, warga Bogor digegerkan dengan penemuan mayat terbungkus plastik sampah berwarna hitam di RT03, RW03, Kelurahan Sukaresmi, Kecamatan Tanah Sareal, Kota Bogor, Kamis (25/2/2021) lalu.
Berdasarkan identifikasi, mayat tersebut berjenis kelamin perempuan berinisial DP (18), warga RT 002, RW003 Kampung Ciaruteun, Desa Cimanggu I, Kecamatan Cibungbulang, Kabupaten Bogor. Korban berstatus pelajar/mahasiswa. (Heri)
Bagi Halaman
