BOGOR TODAY – Sebanyak 760 personil gabungan Polisi dan TNI diterjunkan demi pengamanan rumah ibadah di Kota Bogor. Hal itu dilakukan sebagai tindakan pasca tragedi teror bom gereja katedral di Makassar, Sulawesi Selatan yang terjadi pada Minggu (28/3/2021) kemarin.

Baca juga : Doclink Indonesia Dukung Vaksinasi di Kota Bogor

Kapolresta Bogor Kota Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro menyebut kepolisian bersama aparat gabungan bakal terus melakukan patroli di beberapa rumah ibadah, demi menciptakan rasa aman dan nyaman terhadap warga Bogor.

“Untuk mencegah terjadinya hal-hal yang tak diinginkan kami akan rutin melakukan patroli di 85 gereja dengan mengerahkan 2/3 atau sebanyak 760 personil,” tutur Susatyo, kepada wartawan.

BACA JUGA :  Tim Bulu Tangkis Indonesia Putri Juara Runner Up Piala Uber 2024

Dengan demikian, pihaknya meminta kepada seluruh warga Bogor jika mendapatkan hal yang mencurigakan dapat segera melaporkannya kepada kepolisian.

Baca juga : Haris Nahkodai PK KNPI Bogor Selatan

Sementara itu, Kepala Penerangan Korem (Kapenrem) 061/SK Mayor Ermansyah mengatakan sejauh ini Kota Bogor dinyatakan kondusif. Sebab, selain dijaga ketat oleh kepolisian juga dijaga oleh banyak pasukan pengamanan presiden (Paspampres).

“Pak presiden kan tinggal di Kota Bogor jadi sudah barang tentu pengamanan pun sudah optimal. Selain itu juga banyak pasukan jago tembak dan juga jago beladiri,” tambah Ermansyah.

Sebelumnya, tragedi teror bom yang sempat terekam kamera pengawas atau CCTV tersebut setidaknya mengakibatkan sembilan orang menjadi korban ledakan, terdiri dari lima petugas gereja dan empat jemaah mengalami luka-luka.

BACA JUGA :  Makan Siang dengan Ayam Suwir Bumbu Pedas Asam yang Bikin Menggugah Selera Keluarga

Pastor dari Gereja Katedral Makassar Wilhelmus Tulak mengatakan ledakan terjadi pada pukul 10.30 WITA. Ledakan terjadi persis setelah ibadah misa kedua.

“Karena acara misa ini dibagi dua gelombang. Ketika umat misa kedua pulang dan yang lain masuk, datanglah seorang yang dicurigai sebagai pelaku bom bunuh diri. Dia naik motor hendak masuk ke lokasi gereja,” ujar Wilhelmus, seperti di kutip kompas.com.

Kepadanya, petugas keamanan gereja menuturkan bahwa dirinya (petugas) melihat ada dua orang mencurigakan sebelum kejadian. (B. Supriyadi).

Bagi Halaman
============================================================
============================================================
============================================================