Sembari menunggu bedug Magrib, Hilman pun bercerita bahwa membangun Warung Disabilitas ini murni dari inspirasi sendiri.
Selain untuk meningkatkan ekonomi, Hilman juga ingin membuktikan bahwa penyandang disabilitas itu bukanlah orang yang malas atau hanya bisanya duduk saja tanpa ada kreatifitas.
“Memang ini murni keinginan sendiri, bukan inspirasi dari orang lain. Kemudian saya juga ingin memberi contoh ke teman-teman disabilitas yang lain, jadi penyandang disabilitas itu jangan hanya duduk saja tapi harus bisa menampilkan kreatifitas. Orang disabilitas bisa menjadi pekerja, bahkan bisa juga menjadi bos,” kata Hilman kepada Bogor Today.
Anak muda yang akrab disapa Eman 25 ini pun menambahkan, bahwa Warung Disabilitas miliknya itu baru 3 minggu berdiri.
Namun ke depan, dirinya berencana akan mengajak teman-teman disabilitas lain untuk bekerja di warung miliknya dan rencana tersebut mulai dilakukan bulan depan.
“InsyaAllah, bulan depan pekerjanya seorang disabilitas, seperti tukang masaknya, kemudian orang yang membuat minumannya juga seorang disabilitas, termasuk saya pun akan ikut langsung,” ujarnya.
Baca Juga : JMI Ajak Anggotanya Jadi Pengusaha Ikan
Masih kata Eman, di Warung Disabilitas miliknya itu pun menyediakan beraneka ragam menu makanan dan minuman, mulai dari ayam bakar, pisang bakar, roti bakar, jus, kopi, dan lain sebagainya.
Bukan itu saja, warungnya juga cocok untuk dijadikan tempat nongkrong anak muda dan juga keluarga.
“Tempat duduknya ada yang lesehan dan ada juga yang biasa. Jadi cocok untuk anak muda, keluarga dan cocok untuk semua kalangan,” katanya.
Usai berbincang, Eman pun mengajak wartawan Bogor Today untuk berbuka puasa bersama. (Heri)
