“Indonesia menjadi peluang pasar yang sangat besar dan menjadi peluang bagi pengembangan industri mainan anak. Seperti saat kebijakan PSBB tahun lalu semua orang jarang keluar dan orang lebih memih penjualan secara online. Saat ini, reseler dari sejumlah sekolahan mulai meningkat,” ungkap Yoyo kepada BogorToday.

Yoyo juga menambahkan, Omochatoys telah memiliki sertifikat Standar Nasional Indonesia (SNI) sehingga kualitas produknya sesuai dengan penerapan standar mainan anak yang diberlakukan secara wajib oleh pemerintah. Dengan memiliki sertifikat SNI mampu meningkatkan daya saing produk dalam negeri serta menembus pasar ekspor.

BACA JUGA :  Diskominfo Kabupaten Sijunjung Bertandang ke Kabupaten Bogor Pelajari Pengelolaan Media dan PPID

“Kita kan jualan, jadi siapa yang beli pasti kita layani. Karena kalau kita tidak ber SNI tidak bisa berjualan di marketplace dan pasar modern,” jelas Yoyo.

Dalam pertumbuhannya, Omochatoys terus berusaha untuk berkomitmen memberdayakan perajin lokal, agar mereka teredukasi dan semakin inovatif. Hingga saat ini, Omochatoys berhasil menyerap sebanyak 40 pegawai lokal yang berasal dari lingkungan sekitar workshop di Pilar II, RT 001 RW 002, Bubulak, Bogor Barat.

BACA JUGA :  Review Film : Menjelang Ajal, Pesugihan Berujung Petaka

Produk Omochatoys saat ini telah dipasarkan ke sejumlah pasar modern di daerah Indonesia seperti Sumatera, Jawa dan Bali. Bahkan sampai keluar negeri seperti Malaysia dan Singapura.

“Produksi jumlah mainan per Minggu mencapai 1500 sesuai orderan dan mempunyai 600 item mainan dari beberapa kategori. Seperti, puzzle, balok dan menara yang paling banyak dipesan dan yang paling laku,” pungkasnya. (Aditya)

Halaman:
« 1 2 » Semua
============================================================
============================================================
============================================================