Sementara, Pardi Pay menyampaikan bahwa memasuki masa pandemi ini pentingnya sosial-digital yang merupakan efek pandemi untuk diterapkan dalam aktivitas sehari-hari saat ini.

Pardi memaparkan, untuk dapat membantu berkomunikasi jarak jauh, kini telah beredar sejumlah aplikasi virtual meeting, seperti Zoom meeting, Google meet, Whatsapp, Skype dan Webex.

“Hal yang perlu dilakukan sebelum memulai virtual meeting yaitu ketersediaan sinyal yang baik serta perangkat yang mendukung, selain itu pentingnya menghargai waktu ketika akan memulai virtual meeting juga harus diperhatikan seperti memasuki ruang meeting tepat waktu dan melakukan konfirmasi jika terkendala,” jelas Pardi.

Tak hanya itu, identitas yang jelas juga perlu ditampilkan pada bagian penamaan akun, hal ini diperlukan agar dapat mempermudah partisipan lain untuk mengetahui asal lembaga, daerah, NIM (Nomor Induk Mahasiswa), atau hal lainnya.

Ketika sudah memulai kegiatan, sambung Pardi diharapkan peserta dapat memperhatikan kondisi penampilan terutama pada saat menyalakan kamera. Karena penampilan sangat penting untuk dapat menunjukan wajah agar mudah untuk dikenali, selain itu penampilan perlu disesuaikan dengan tema atau kondisi kegiatan. Pemilihan lokasi adalah hal yang sangat penting selain untuk mendapatkan sinyal yang kuat, pemilihan lokasi juga diperlukan agar kegiatan berlangsung dengan tenang, tidak berisik, dan pencahayaan yang cukup.

BACA JUGA :  Jelang Purna Tugas, Sekda Burhanudin Titip Pesan Agar ASN Selalu Kerja Sinergi Bangun Kabupaten Bogor

Kamera pada perangkat sebaiknya selalu dalam keadaan menyala, namun dalam kondisi tertentu kamera perlu dimatikan, seperti ketika secara tiba-tiba kedatangan tamu, harus ke toilet, hendak minum, dan ketika perlu mensetting perangkat.

Pembicaraan yang berlangsung ketika virtual meeting hendaknya perlu diperhatikan dengan baik, selain itu hindari aktivitas atau kegiatan lain agar dapat senantiasa fokus. Kesepakatan atau peraturan ketika kegiatan berlangsung juga perlu diperhatikan seperti ketika harus bertanya menggunakan fitur raised hand (angkat tangan, red) atau menuliskan identitas di kolom obrolan, ketika melakukan presensi harus mengisi form pengisian.

BACA JUGA :  Pj. Bupati Bogor Hadiri Kegiatan Prosesi Pengantar Tugas Sekjen Kementerian Dalam Negeri

“Yang penting untuk diterapkan yaitu hindari pemotongan pembicara lain dan ketika terjadi kendala pada aplikasi atau harus meninggalkan room meeting lebih awal hendaknya dikonfirmasikan kepada partisipan,” ujarnya.

Etika saat virtual meeting ini, Pardi menegaakan perlu diterapkan kepada mahasiswa dan masyarakat umum agar dapat terciptanya kondisi yang kondusif serta dapat saling menghargai. Selin itu juga dapat meningkatkan wawasan dan kemampuan para partisipan.

Ahmad Bestari, yang merupakan Ketua Ketua Gapoktan Mandiri Jaya mengapresiasi langkah yang dilakukan Kelompok Bogorkab42.

Menurutnya, virtual meeting ini perlu diedukasi kepada masyarakat Desa Cikarawang yang saat ini mulai beradaptasi melakukan komunikasi secara digital. (*/B. Supriyadi)

Halaman:
« ‹ 1 2 » Semua
============================================================
============================================================
============================================================