Oleh : Heru B Setyawan (Pemerhati Pendidikan)
PEMERINTAH meluncurkan logo HUT RI ke-76 pada 2 Agustus 2021. Penampakan dari logo berlatar belakang merah dengan tulisan angka 76th disampingnya tertulis ‘Indonesia Tangguh, Indonesia Tumbuh’. Tulisan tersebut menjadi tema perayaan HUT RI ke-76.
Dikutib dari situs Sekretariat Negara tema tersebut mendeskripsikan nilai-nilai ketangguhan, semangat pantang menyerah untuk terus maju bersama dalam menempuh jalan penuh tantangan, agar dapat mencapai masa depan yang lebih baik.
Deksripsi tersebut digambarkan dalam komposisi dinamis antar bentuk geometris sederhana, namun kokoh, dan dalam perpaduannya bergeliat dengan energi yang lincah. Di dalam logo angka ’76’ juga memiliki empat makna filosofi yang terkandung di dalamnya, yaitu:
1. Stabilitas dan Pembangunan. Bentuk angka ‘7’ diasosiasikan sebagai bagian dari ‘tiang pancang’ infrastruktur yang sedang dicanangkan oleh pemerintah untuk mendukung percepatan perekenomian Indonesia.
Menurut penulis kurang tepat infrastruktur yang sedang dicanangkan oleh pemerintah untuk mendukung percepatan perekenomian Indonesia, harusnya untuk skala prioritas adalah menangani pandemi Covid yang masih berlangsung.
Pemerintah sejak awal kurang serius dan abai dalam menangani pandemi Covid 19, terbukti sampai sekarang yang terkena positif Covid 19 dan yang wafat masih tinggi. Sedari dulu pemerintah disuruh lockdown, tapi tidak mau, malah membuat PSBB dan PPKM.
Menurut Direktur Political and Public Policy Studies (P3S), Jerry Massie gelontoran dana untuk penanganan Covid-19 yang sudah menghabiskan Rp 1.000 triliun lebih, sementara hasilnya Indonesia masih jalan di tempat bahkan terbilang mundur dalam beberapa pekan terakhir.
“Kita masuk terburuk di dunia atau rangking 1 dengan jumlah tertular di atas 50 ribu. Dan saat ini sudah mendekati 4 dunia juga untuk kategori terpapar virus,” urai Jerry.
Bentuk angka ‘7’ melambangkan ‘kepala garuda’ yang berarti Pancasila yang menjadi landasan berbangsa dan bernegara. Salah besar Pancasila belum diamalkan dengan baik oleh masyarakat Indonesia, terutama oleh para pemimpin.
Hal ini terbukti dengan masih banyaknya korupsi, penegakan hukum yang amburadul dan kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara jauh dari nilai dan Sila-sila dari Pancasila.
2. Gerak dan Pertumbuhan. Bentuk angka ‘6’ diasosiasikan sebagai ‘orang & roda yang sedang bergerak’ terus maju ke depan yang melambangkan pertumbuhan dan percepatan ekonomi.
Menkeu Sri Mulyani mengatakan pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 7,07 %, hal itu disanggah oleh Ekonom Rizal Ramli, “Itu sebenarnya pertumbuhan ekonomi kuartal II 2020 ke kuartal II 2021 itu 7,07 persen. Kalau dilihat pertumbuhan ekonomi secara kuartalan, kuartal I 2021 ke Kuartal II 2021, hanya tumbuh 3,3 persen,” katanya.
3. Ruang Kebersamaan. Bentuk tersebut diasosiasikan sebagai ‘ruang’ yang melambangkan negara memberikan ruang demokrasi kepada rakyat untuk turut berkontribusi dalam pembangunan Indonesia.
Ini juga omomg kosong karena, nyatanya demokrasi mati, hal ini dengan ditahannya orang-orang yang suka mengkritik pemerintah. Pembaca yang budiman insyaAllah tahu, siapa-siapa yang ditahan pemerintah karena sikap kritisnya.
Selain itu, dapat diasosiasikan pula sebagai bentuk ‘panah’ yang melambangkan pertumbuhan yang berkesinambungan. Ini juga tidak benar, sudah dijawab pada point nomor 2 di atas.
4. Persatuan dan Harapan. Bentuk ‘lingkaran’ merupakan bentuk sempurna yang mencerminkan harapan akan keberhasilan dari semua hal yang ingin dicapai. Bentuk ini juga dapat diasosiasikan ‘persatuan’ Indonesia.
Persatuan apa? buktinya aada buzzer yang keberadaannya justru membuat gaduh dan bikin pecah persatuan bangsa Indonesia, anehnya para buzzer ini dipelihara oleh pemerintah.
Maka yang tepat tema HUT RI ke-76 adalah,”Tobat Nasional Menuju Indonesia Tangguh, Indonesia Tumbuh,”. Jayalah Indonesiaku. (*)
Bagi Halaman
