BOGOR-TODAY.COM, BOGOR – Media sosial Instagram Perumda Tirta Pakuan Kota Bogor selalu diisi dengan beragam komentar dari para netizen atau yang disebut Sobat Tika.

Dari berbagai komentar yang disampaikan oleh sobat tika itu, tak sedikit dari mereka menyampaikan soal tagihan yang selalu terjadi lonjakan.

Untuk itu, Perumda Tirta Pakuan Kota Bogor memberi informasi bahwa apa yang selama ini terjadi, karena meter air di rumah pelanggan tidak terawat atau tidak terjaga dengan baik.

Direktur Teknik Perumda Tirta Pakuan Kota Bogor, Ardani Yusuf mengatakan, meter air yang terpasang di rumah pelanggan itu fungsinya adalah sebagai alat ukur pemakaian air setiap bulan. Menurutnya, alat ukur ini sangat penting bagi pelanggan dan harus betul-betul terawat dan terjaga dengan baik agar tercatat dengan akurat sehingga rekening air yang ditagihkan sesuai dengan pencatatan dan tidak terjadi adanya pelonjakan tagihan.

BACA JUGA :  Obati Sakit Pinggang dengan 5 Air Rebusan Ini, Musah Dibuat

“Mengapa meter yang tidak terawat dapat menimbulkan pelonjakan tagihan? Salah satunya yaitu menyulitkan petugas pembaca meter ketika membaca atau mencatat angka meter air tersebut,” kata Ardani.

“Akibatnya, ketika data yang difoto oleh petugas pembaca meter kurang jelas maka tagihan rekening air akan ditagihkan berdasarkan pemakaian rata-rata pelanggan selama 6 bulan kebelakang,” tambahnya.

Lanjut dia, tagihan berdasarkan pemakaian rata-rata ini bisa merugikan pelanggan, dan ketika tidak adanya pemakaian maka pelanggan harus melakukan cek ulang ke kantor ataupun melalui kontak center yang dapat membuang waktu atau ketika kondisi pipa persil dalam keadaan bocor tetapi pemakaian hanya berdasarkan rata-rata maka dapat mengakibatkan penumpukan pemakaian dan rekening air menjadi sangat mahal.

BACA JUGA :  Resep Membuat Sup Kimlo Kulit Tahu untuk Menu Makan Malam yang Lezat dan Segar

Selain itu, Ia juga menjelaskan, ada banyak kondisi meter tidak terawat yang menyulitkan pembacaan meter air, misalnya meter air yang tertimbun sampah, benda-benda rongsokan bangunan, benda-benda berat atau meter air masuk menjorok ke dalam timbunan tanaman atau tanah di taman pelanggan.

“Contoh lainnya adalah kondisi meter terendam di dalam bak penampung, atau meter terendam karena penghuni meninggikan rumah namun meter air tetap dalam posisi semula,” jelasnya.

Bukan itu saja, banyak juga kejadian meter air di cor oleh pelanggan dan menyebabkan bak meter terkunci, sehingga tak bisa dibaca oleh petugas pencatat meter untuk mendapatkan angka aktualnya. (*/Hery)

Bagi Halaman
============================================================
============================================================
============================================================