BOGOR-TODAY.COM, BOGOR – Tanah longsor kembali terjang Kampung Ciater, Desa Cipinang, Kecamatan Rumpin, Kabupaten Bogor, Jumat (10/9/2021). Sedikitnya, empat bangunan rumah ambruk.

Informasi yang dihimpun, peristiwa itu terjadi pukul 16:00 WIB. Bahkan tanah tersebut terus bergeser hingga pukul 20:00.

Kasi Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bogor, Adam Hamdani menyebut, bahwa pihaknya telah melakukan evakuasi terhadap masyarakat dan langsung mengungsikannya ke rumah kerabat mereka.

“Lokasi longsor berada di sekitar galian tambang PT BSM yang berada di Kampung Ciater RT01/07,” singkat Adam dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (11/9/2021).

Adam menerangkan, sedikitnya 16 kepala keluarga (KK) yang terdiri dari 89 jiwa di Kampung Ciater yang terdampak. Longsor juga berdampak pada 1 KK yang terdiri dari empat jiwa di Kampung Jati Nunggal.

BACA JUGA :  Tukang Kasur Keliling di Sampang Cabuli Bocah 6 Tahun hingga Trauma

“Empat bangunan ambruk, yakni toko kusen, bengkel sepeda dan dua rumah wilik warga,”terang Adam.

Tak hanya rumah, longsoran juga memutus akses jalan yang menghubungkan tiga Kecamatan, yakni Desa Cipinang, Kecamatan Rumpin, Desa Tegallega Kecamatan Cigudeg dan Desa Dago Kecamatan Parungpanjang.

Peristiwa serupa juga terjadi pada Jumat (6/8/2021) lalu. Sebuah tebing dengan kedalaman puluhan meter di wilayah Desa Cipinang mengalami longsor. Peristiwa longsor terjadi sekitar pukul 5.00 WIB diduga akibat curah hujan deras yang berturut – turut mengguyur wilayah tersebut.

Menurut keterangan warga sekitar, tebing itu merupakan sisa eksplorasi galian tambang yang ada di wilayah tersebut.

BACA JUGA :  Bandar Sabu di Bogor Berhasil Ditangkap, Polisi Temukan Barbuk 57,78 gram

Longsor yang terus menerus membuat geram Aliansi Gerakan Jalur Tambang (AGJT). Mereka menyebut kerapnya longsor di wilayah Utara Kabupaten Bogor itu diakibatkan kelalaian pemerintah lantaran membiarkan aktifitas penambangan yang terus menjamur di sejumlah wilayah Kabupaten Bogor.

Ketua Aliansi Gerakan Jalur Tambang Junaedi Adhi Putra menyebut bahwa bencana longsor itu diduga kuat akibat aktifitas penambangan batu alam yang menggunakan bahan peledak.

“Ini sangat berbahaya, karena minimnya jarak rumah warga dengan lokasi penambangan terlalu dekat dan hal itu perlunya penawasan pemkab Bogor ” tegasnya. (B. Supriyadi)

Bagi Halaman
============================================================
============================================================
============================================================