Golok buatan Tan Cheng Lim ini mempunyai bentuk dan corak yang khas. Perpaduan corak pribumi dan Tionghoa menjadi ciri khas dari golok ini. Pun dengan sangkar dan gagang yang khusus menggunakan kayu jenis Ki Areng.

Aktifitas warga Kampung Cublek sebagai sentra pembuatan Golok Tarisi/Cheng Lim di Desa Bagoang, Kecamatan Jasinga, Kabupaten Bogor, Jumat (10/9/2021).

Kendati demikian, tidak ada label atau pun merek yang tercantum di golok tersebut hanya saja terdapat kode dengan tulisan IIXII dibagian punggung golok tersebut. Cheng Lim berpikir, apabila terjadi sesuatu yang fatal dan ditemukannya barang bukti golok ini, maka tidak dapat terlacak dari mana golok ini berasal. Setelah wafatnya Tan Cheng Lim, produksi golok dilanjutkan oleh putranya yang bernama Tan Soe Hay.

BACA JUGA :  Pemkot Bogor Fasilitasi Rosmini Layanan PPKS, Kini Kondisinya Sudah Tenang

Kepopuleran golok buatan Tan Cheng Lim terus berkembang pesat hingga saat ini. Bahkan tak jarang orang dari luar pulau Jawa turut memesan Goloknya. Pemesanan dapat dilakukan melalui media sosial seperti Facebook, Instagram, ataupun melalui Whatsapp.

BACA JUGA :  Diskominfo Kabupaten Sijunjung Bertandang ke Kabupaten Bogor Pelajari Pengelolaan Media dan PPID

Tak hanya sebagai alat potong, para pemesan biasanya menjadikan golok ini sebagai hiasan.

Pemesan dapat meminta sendiri model yang diinginkan sesuai keinginan. Kisaran harga yang ditawarkan bervariasi tergantung model dan kerumitan yang diinginkan. Biasanya, beberapa model dipasarkan dengan harga 250 – 900 ribu rupiah bahkan dapat mencapai 1 juta rupiah. (B. Supriyadi)

Halaman:
« ‹ 1 2 » Semua
============================================================
============================================================
============================================================