Selain itu terdapat 4 unit fasilitas pendidikan, lima unit fasilitas ibadah, satu unit balai desa dan dua unit posyandu yang terdampak serta 50 meter jalan mengalami rusak berat akibat peristiwa tersebut.

“Kebutuhan mendesak saat ini adalah pemecah ombak pada dua desa dan satu kelurahan untuk mencegah terjadinya gelombang pasang susulan,” pinta Abdul Muhari.

Sementara, berdasarkan peringatan gelombang tinggi yang dikeluarkan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) per 7 sampai 9 Oktober 2021, area perairan dengan gelombang sedang 1,25 – 2.50 meter pada Perairan Barat Aceh, Selat Malaka bagian utara, Selat Sumba bagian barat, Perairan Pulau Sawu – Rote, Laut Sawu, Perairan Selatan Pulau Flores, Selat Sape Bagian Selatan dan Selat Ombai.

BACA JUGA :  Jadwal SIM Keliling Kabupaten Bogor, Selasa 14 Mei 2024

Kajian analisis inaRISK menunjukkan bahwa Kota Medan dan Batu Bara memiliki potensi bahaya gelombang ekstrem dan abrasi pada tingkat sedang hingga tinggi. Merespons hal tersebut, BNPB mengimbau masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir maupun area permukiman dengan potensi gelombang tinggi dapat meningkatkan kewaspadaan.

BACA JUGA :  Surat Edaran Soal Study Tour, Pj Wali Kota Bogor Imbau Kegiatan di Dalam Kota

“Perangkat daerah setempat juga dapat mempersiapkan rencana kesiapsiagaan dan mitigasi bencana dengan membuat sistem peringatan dini sederhana untuk mendeteksi gelombang tinggi, membuat penahan atau pemecah ombak serta rencana evakuasi jika terjadi banjir rob susulan,” ujar Abdul. (net)

Halaman:
« 1 2 » Semua
============================================================
============================================================
============================================================