Polisi Sebut Satu Dari Dua Tersangka Pembacokan Merupakan Murid Bermasalah di Sekolah
Polisi Sebut Satu Dari Dua Tersangka Pembacokan Merupakan Murid Bermasalah di Sekolah.

BOGOR-TODAY.COM, BOGOR – Kapolresta Bogor Kota, Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro mengungkapkan bahwa satu dari dua tersangka pembacokan terhadap bocah SMA hingga menyebabkan korban meninggal dunia merupakan murid bermasalah di sekolahnya.

“Terbukti, salah satu tersangka sudah dua kali melakukan aksi tawuran dan diperingatkan oleh kepala sekolah dan sebagainya,” kata Susatyo, Minggu (10/10/2021)

Susatyo juga menegaskan bahwa pihaknya membuka diri kepada pihak sekolah jika terdapat siswa yang terlihat agresifnya tinggi agar segera menyerahkannya kepada kepolisian untuk diberikan pembinaan dari awal.

“Kami juga masih menyelidiki kejadian dan investigasi menyeluruh terhadap perkara ini,” ujar Susatyo.

Sementara, Kasat Reskrim Polresta Bogor Kota Kompol Dhoni Ermanto menyebutkan berdasarkan alat bukti rekaman CCTV, sebelum aksi pembunuhan pada Rabu malam, sore harinya, kelompok dari pelaku dan korban sempat terlibat tawuran di lokasi yang sama. Namun aksi tawuran berhasil dilerai oleh warga sekitar.

BACA JUGA :  PAN Kota Bogor Siap Bangun Koalisi Besar di Pilkada 2024

“Kemungkinan itu dendam antarsekolah. Penyidik masih mendalami untuk mengungkap motif sebenarnya dan masih memintai keterangan dua tersangka dan empat orang lainnya yang kini masih berstatus sebagai saksi,” terang Dhoni.

Dikabarkan sebelumnya, RAP (18) dan ML (17) pelaku pembunuhan terhadap RMP (17) pelajar di salah satu SMA di Kota Bogor mengungkapkan motif dirinya dengan tega menghabisi nyawa warga Babakan, Kecamatan Bogor Tengah itu.

Kepada polisi, RAP menyebut bahwa dirinya memiliki dendam karena pernah mengalami kekerasan fisik oleh kelompok korban. “Motifnya sakit hati, karena pernah dipukul,”singkat RAP kepada wartawan, Kamis (7/10/2021).

Kasat Reskrim Polresta Bogor Kota, Dhoni Erwanto mengatakan pihaknya mengamankan 6 pelaku, 2 di antaranya RAP yang merupakan pelaku utama dan ML perannya hanya membantu RAP.

BACA JUGA :  Lokasi SIM Keliling Kota Bogor, Senin 6 Mei 2024

“2 orang ini diamankan karena terbukti membawa senjata tajam, dan 4 lainnya mereka tidak mengetahui jika RAP akan melakukan penyerangan,” ungkap Dhoni.

Sebelum peristiwa berdarah itu, sambung Dhoni, pada Rabu (6/10/2021) kemarin, sekitar pukul 15.00 WIB pelaku ini dianiaya oleh korban.  Karena RAP merasa tidak memiliki persoalan dengan RMP, sehingga RAP melakukan penyerangan pada malam harinya.

Usai peristiwa itu, kata Dhoni rekan korban berhasil melarikan diri dan melaporkannya kepada orang tua korban. Ia (rekan korban) menyarankan agar orang tua korban melihat langsung kondisi di Tempat Kejadian Perkara (TKP). Sesampainya di TKP, korban sudah dalam kondisi meninggal dengah luka sobek di bagian, tengkuk dan punggung. (B. Supriyadi).

Bagi Halaman
============================================================
============================================================
============================================================