Gempa Guncang Karangasem Bali
Gempa Guncang Karangasem Bali, Sejumlah Bangunan Rusak, Satu Warga Meninggal.

BOGOR-TODAY.COM, BALIGempa guncang Karangasem Bali. Gempa berkekuatan Magnitudo (M) 4,8 berdampak pada tanah longsor hingga sejumlah bangunan rusak. satu warga meninggal, Sabtu (16/10/2021).

Hingga pukul 07.30 WITA, tercatat satu warga Desa Ban, Kecamatan Ban, meninggal akibat tertimpa bangunan. “Korban masih anak,” kata Sekretaris BPBD Karangasem Putu Eka Putra Tirtana, seperti dikutip sindonews.com, Sabtu (16/10/2021).

Putu juga menyebutkan, daerah lain yang terdampak cukup parah yaitu Kecamatan Rendang dan Bebandem. Sejumlah rumah dan sanggah atau tempat ibadah di rumah umat Hundu rusak.

BPBD Karangasem masih melakukan pendataan untuk menghitung seluruh korban dan kerusakan. “Data akan kami update,” kata Tirtana.

Sementara, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Bali I Made Rentin mengatakan sebanyak empat orang tertimbun material di daerah Trunyan, Kabupaten Bangli.

BACA JUGA :  Cekcok dengan Istri, Pria di Makassar Bakar Rumah Mertua

“Selain itu, kami juga menerima info awal ada satu warga di Kabupaten Karangasem yang mengalami patah tulang,” kata Rentin.

Rentin bersama jajaran saat ini sedang menuju lokasi warga yang tertimbun di kawasan Trunyan, Kabupaten Bangli.

“Korban yang tertimbun saat ini masih dalam pencarian. Info dari rekan kami, dari empat orang yang tertimbun, baru satu orang yang berhasil diselamatkan dan dalam kondisi masih sadar,” ucapnya.

Rentin menambahkan, untuk akses melalui darat tidak bisa dilakukan menuju lokasi kejadian di Trunyan dan hanya bisa melalui Danau Batur.

Berdasarkan keterangan tertulis Kepala Balai Besar BMKG Wilayah III Denpasar Agus Wahyu Raharjo, gempa tektonik bermagnitudo 4,8 tersebut dengan episenter terletak pada koordinat 8,32° LS; 115,45° BT, atau tepatnya berlokasi di darat pada jarak 8 kilometer barat laut Karangasem, Bali, pada kedalaman 10 kilometer.

BACA JUGA :  Berdampak Positif Bagi Masyarakat, Pemkab Bogor Dukung Rencana Pengembangan IPB University di Dramaga dan Jonggol

“Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempabumi yang terjadi merupakan jenis gempabumi dangkal akibat aktivitas sesar lokal,” ujarnya.

Hingga pukul 04.42 Wita, hasil monitoring BMKG menunjukkan adanya dua aktivitas gempa bumi susulan (aftershock) dengan magnitudo 3,8 (dirasakan di Karangasem III MMI) dan magnitudo 2,7.

Kepala Bidang Mitigasi Gempa Bumi BMKG Daryono menambahkan, dengan memperhatikan sumber gempa di Bali yang bermagnitudo 4,8 tersebut, tampak gempa yang terjadi akibat aktivitas sesar/patahan aktif lokal, bukan akibat aktivitas Sesar Naik Flores. (net)

Bagi Halaman
============================================================
============================================================
============================================================