“Tanam hias daun muncul mengambil peran begitu besar dan kita bersyukur Indonesia negara terbesar pengekspor tanaman hias kedua setelah Brazil. Tanaman hias yang dieskpor asli dari Indonesia sangat original,” papar Liferdi.

Ia mengatakan, pandemi ini tidak dijadikan sia-sia bagi petani tanaman hias daun, sehingga bisa hadir di pasar internasional. Kementerian pertanian berupaya untuk menggencarkan apa yang kita miliki. Bulan November nanti ada acara di sepuluh negara jadi kita akan gencar mempromosikan.

“Masing-masing pejabat eselon diberi tanggung jawab mempromosikan komoditas kita, berbagai upaya terus kita lakukan untuk menggarap potensi tanaman hias, salah satunya di Kabupaten Bogor,” katanya.

Di lokasi yang sama, Kepala Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan (Distanhorbun) Kabupaten Bogor, Siti Nurianty memaparkan, terdapat 33 perusahaan ekspor tanaman hias yang melibatkan lebih dari 251 orang petani mitra.

BACA JUGA :  Rumah Warga Sukabumi Terbakar usai Tersambar Petir saat Hujan Deras

“Kami ingin menjadikan Kecamatan Tamansari sebagai kampung florikultura dengan dilengkapi instalasi karantina mandiri, sehingga dapat mempermudah eskpor tanaman hias,” paparnya.

Ia menuturkan, terima kasih kepada Bank BNI tentang bantuan pembiayaan dan dukungan ekspor untuk tanaman hias. Kami juga sampaikan terima kasih tim jajaran BNI baik BNI pusat maupun Bogor yang telah memberikan dukungan penuh, demi terlaksananya acara ini.

Pelaku Usaha Tanaman Hias Daun Kecamatan Ciseeng, Cici Melita Rahmawati, menuturkan, kami baru berjalan tujuh bulan, dengan memberdayakan masyarakat di wilayah kami. Ada sekitar 200 petani binaan untuk memproduksi tanaman berstandar ekspor, yang akan kami ekspor ke seluruh dunia, untuk menguasai pasar global.

“Rata-rata pendapatan petani binaan kami bisa mencapai 10 sampai 15 juta untuk satu petani dari memproduksi 200 sampai 500 tanaman per bulan. Sejauh ini yang kami produksi massal ada 70 jenis tanaman yang asli indonesia,” ujar Cici.

BACA JUGA :  Bejat, Ayah di Buleleng Perkosa Putri Kandung Berusia 7 Tahun

Cici menyampaikan, kami juga pernah mengingkuti kegiatan expo berskala internasional. Kami mempersiapkan sistem dengan membuat aplikasi inventory, sehingga petani-petani dapat menginput ketersediaan produksi mereka, yang juga bisa diakses oleh seluruh eksportir.

“Saya yakin dengan kita berkolaborasi, semua saling mengambil peran, semua saling mensupport, kita dapat bangkit dan kita dapat mencapai target menguasai pasar global tanaman hias. Apalagi dari kalangan milenial dengan segala kemudahan akses informasi, teknologi dan sebagainya. Saya yakin para petani milenial dapat mengambil peran yang penting untuk berkontribusi bagi bangsa dan negara. (B. Supriyadi)

Halaman:
« 1 2 » Semua
============================================================
============================================================
============================================================