Pada tahun 1944, Muslihat menikah dengan Kartinah, gadis asal Bogor, Jawa Barat. Saat gugur di medan perang pada tahun 1945, dia memberikan wasiat kepada istrinya yang sedang mengandung agar memberi nama Tubagus Merdeka kepada anaknya yang akan lahir.

Muslihat dan istrinya tinggal di sebuah rumah sederhana di Jalan Veteran (Panaragan Kidul), Bogor, Jawa Barat.

Mayor Oking (Raden Oking Jaya Atmaja)

Mayor Oking lahir pada 1918 dengan nama asli Raden Oking Jaya Atmaja, karir Mayor Oking dikenal saat ia menjadi Komandan Kompi Pasukan Siliwangi setelah beberapa saat Indonesia merebut kemerdekaan.

Dengan gigihnya pasukan Siliwangi yang dipimpin oleh Mayor Oking dapat menghalau pasukan NICA sehingga pasukan Inggris pun dipukul mundur, tidak dapat masuk ke Sukabumi.

Mengungkap Sejarah Nama Dreded
Wali Kota Bogor, Bima Arya saat melakukan tabur bunga di makam pahlawan Raden Oking Djaya Atmadja (Mayor Oking). Foto : Pemkot Bogor.

Mayor Oking sekaliber antara nama-nama pahlawan hebat lainnya diantaranya Ahmad Yani, dan A.H Nasution. Namun sayangnya masih banyak yang begitu mengenal Mayor Oking lebih jauh sebagai pahlawan nasional.

Menumpas DI/TII Kartosuwiryo

BACA JUGA :  Halbil IPHI Kota Bogor, Atang Trisnanto Harap Anggota jadi Pelopor di Wilayah

Pada tahun 1948 Mayor Oking yang bertugas di kecamatan Cibatu Kabupaten Garut ditugaskan hijrah bersama pasukan Siliwangi ke Jogja dalam peristiwa yang dikenal dengan ‘Long March Siliwangi’ untuk penumpasan DI/TII.

Pasukan Siliwangi juga sempat hijrah ke Jogja untuk menumpas gembong PKI Muso dimana Komandan Kompinya adalah Mayor Oking sendiri dan Komandan Batalionnya dipimpin Jendral Umar Wirahadi Kusuma (Wakil Presiden RI di jaman Presiden Soeharto).

Pada saat pertempuran dengan PKI Muso, Mayor Oking yang pada saat memimpin pertempuran di Stasiun Balapan Solo tertembak lengan kanannya sehingga harus di amputasi di Rumah Sakit Solo dan setelah pulang dari RS Solo, beliau dikunjungi dan dipeluk oleh Jendral Soedirman disaksikan oleh Jendral Gatot Subroto dan Jendral A.H. Nasution. (Gatot Subroto & A.H. Nasution belum menjadi Jenderal saat itu).

Setelah itu pasukan Siliwangi kembali ke Jawa Barat dengan berjalan kaki selama 3 bulan. Mereka melakukan perjalanan pada malam hari karena jika melakukan perjalanan pada siang hari terancam diperangi oleh pasukan Inggris, dan setelah sampai di tanah Pasundan, bermarkas di daerah Teluk Jambe Kabupaten Karawang.

BACA JUGA :  Lolos 8 Besar Piala Asia U-23, Erick Thohir Apresiasi Juang Pemain Timnas Indonesia

Mayor Oking juga memimpin penumpasan gerombolan DI/TII digunung Salak pimpinan Palar sehingga gerombolan tersebut menyerah dan turun ke Kota Bogor dengan di dampingi oleh Mayor Oking. Sang Mayor pun memimpin penumpasan gerombolan di daerah Cariu Bogor sehingga gerombolan tersebut menyerah.

Jasa Mayor Oking untuk bangsa ini sedemikian besarnya hingga namanya diabadikan menjadi nama jalan bukan saja di Bogor tapi juga di Bekasi. Sayang, jasa beliau tidak terlalu banyak diketahui oleh orang Bogor.

Mayor Oking wafat di usia yang relatif muda, 45 tahun, pada tanggal 07 Oktober 1963 dalam keadaan sakit. Setelah intruksi dari Abdul Haris Nasution kepada Bupati Bogor dan dengan Anggota DPR melakukan sidang paripurna dan mensahkan ditahun 1972 untuk diabadikan namanya sebagai jalan. (net)

Halaman:
« 1 2 » Semua
============================================================
============================================================
============================================================