Sementara, seorang juru bicara dari kantor dewan distrik Chang Phueak mengatakan Chiang Mai adalah kota budaya. Itu sebabnya banyak warga yang memprotes pakaian Olive tersebut.

“Kami telah meminta wanita itu bekerja sama memakai bra yang berwarna seperti daging dan pakaian yang tidak terlalu cabul. Kami mengundangnya ke kantor polisi untuk membahas masalah ini,” ujarnya.

Olive telah meminta maaf karena telah menyinggung siapa pun dengan atasannya yang terbuka. Dia mengatakan menaruh selotip di putingnya agar baju tidak terlepas.

BACA JUGA :  Lokasi SIM Keliling Kabupaten Bogor, Kamis 18 April 2024

Sambil menangis, Olive berkata bahwa ia terpaksa berdagang untuk menghasilkan uang sendiri. “Saya hanya berusaha untuk menghidupi diri sendiri,” katanya.

Ia mengatakan pelanggan mengantre sebelum toko dibuka. Beberapa bahkan berpose dengan saya dan berbagi foto secara online, membuat kiosnya semakin populer.

Polisi Thailand juga mengingatkan Olive agar mengikat rambut, memakai celemek, menggunakan sarung tangan dan menjaga jarak antara pelanggan selama berjualan. “Saya bersedia mengikuti instruksi dari kepolisian,” kata Olive.

BACA JUGA :  Kebakaran Hanguskan Bus Pahala Kencana di Tol Jambang

“Setelah ini saya akan berpakaian berbeda dan menutupi tubuh saya. Saya juga akan mengikuti saran sanitasi.”

Salah satu pelanggan Olive mengatakan mulai membeli pancake karena dia memiliki gaya penjualan yang unik dan rasa yang enak. (*)

Halaman:
« 1 2 » Semua
============================================================
============================================================
============================================================