Adria mengisahkan, sekitar lima tahun lalu, dirinya menerbitkan sebuah makalah yang mengkarakterisasi fakta bahwa ketika semut melakukan trophallaxis, mereka tidak hanya membagi makanan eksternal, namun mereka juga membagikan hormon, isyarat pengenalan teman sesarang, RNA kecil, dan segala macam hal lainnya.

Dengan memuntahkan cairan ke mulut satu sama lain, semut tidak hanya bertukar nutrisi, akan tetapi semut dapat menciptakan jaringan sosial pencernaan di mana energi dan informasi beredar terus-menerus di seluruh koloni untuk dikumpulkan oleh individu yang membutuhkan sumber daya ini.

BACA JUGA :  Menu Makan Siang dengan Ayam Goreng Madu yang Praktis dan Lezat

Adria menganggap koloni semut bukan sebagai kumpulan semut individu, tetapi sebagai “superorganisme kolonial”, di mana koloni pada dasarnya berfungsi seolah-olah itu adalah tubuh.

Sama halnya seperti tubuh memiliki jaringan dan organ yang melakukan pekerjaan untuk mendukung tujuan bersama.

Meski kelompok semut memiliki pekerjaan yang berbeda beda, tapi dapat dianggap sebagai jaringan dan organ superorganisme.

BACA JUGA :  TIPS JITU BERHENTI MEROKOK

Dengan demikian, peran individu semut dalam koloni juga dapat ditentukan oleh isi perut sosialnya. Apa yang disebut semut perawat yang merawat anak semut cenderung memiliki jumlah protein anti-penuaan yang lebih tinggi daripada anggota koloni lainnya. Ini untuk memastikan bahwa mereka bertahan hidup untuk merawat generas mendatang. (*)

Halaman:
« 1 2 » Semua
============================================================
============================================================
============================================================