Tiga Gunung Aktif
Ilustrasi Gunung erupsi.

BOGOR-TODAY.COM, JAKARTATiga gunung aktif di wilayah Indonesia berpotensi erupsi besar. Hal itu tercatat di Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). Ketiga Gunung tersebut berstatus level III atau siaga, seperti, gunung Merapi, Sinabung, dan Ili Lewotowok.

Melansir cnnindonesia.com, Senin (13/12/2021) Kepala Badan Geologi, Eko Budi Lelono menyebut  ketiga gunung itu masih dalam pantauannya, sehingga sejauh ini masih diprediksikan erupsi besar.

“Ini baru prediksi, kemungkinan erupsi besar, tapi kan belum bisa diumumkan ke masyarakat bahwa akan ada erupsi besar,” ujar Eko, seperti dikutip cnnindonesia.com

Meski berpotensi erupsi besar, kata Eko, namun dirinya belum dapat memastikan kapan ketiga gunung itu bakal mengeluarkan awan panas guguran skala besar.

Dirinya juga menyebut bahwa kini masih terus dilakukan pantauan aktivitas di seluruh gunung api aktif selama 24 jam.

BACA JUGA :  Penemuan Mayat Pria dalam Sumur di Padang Pariaman, Ada Luka Bagian Kepala

Langkah itu dilakukannya, lantaran beberapa gunung api aktif sudah mengeluarkan ciri erupsi besar seperti adanya aliran magma ke atas permukaan gunung, kandungan gas kimia, deformasi atau pembengkakan struktur gunung, hingga ketampakam visual.

“Pantauan seismik dalam dan dangkal juga tak luput dari rekaman. Sehingga, apabila menunjukkan parameter semakin banyak, masyarakat bisa waspada dan hati-hati,” tutur Eko

Eko mencontohkan, beberapa gunung api aktif seperti di Amerika Serikat dan Jepang terjadi erupsi besar, meskipun dikategorikan level I.

Kata Eko, Badan Geologi sudah memetakan lokasi rawan bencana di setiap gunung api aktif. Sehingga apabila terjadi erupsi besar masyarakat setidaknya dapat terhindar dengan mengikuti imbauan dari BPBD setempat.

BACA JUGA :  Lokasi SIM Keliling Kabupaten Bogor Hari Ini, Sabtu 4 Mei 2024

“Apabila ingin mendapatkan informasi terkait aktivitas gunung api, bisa dilihat di pos pengamat,dan juga bisa akses ke magma.esdm,” tutur Eko.

Tak hanya pemetaan, Badan Geologi juga telah menyusun peta lajur evakuasi yang direkomendasikan jika terjadi erupsi besar.

“Kami saat ini menurunkan tim tanggap darurat untuk melihat atau mengupdate peta KRB (kawasan rawan bencana) kami, karena sekarang ternyata dari sektor satelit ada perubahan coverage dari awan panas dan lahar itu lebih luas,” pungkasnya.

Sebagai informasi, erupsi awan panas guguran di Gunung Semeru pada Sabtu (4/12/2021) menyembur hingga radius 11 kilometer. Sedangkan peringatan dini yang diberikan Badan Geologi sebelumnya ada pada radius 5 kilometer. (*)

Bagi Halaman
============================================================
============================================================
============================================================