NA menambahkan, saat R datang ke lokasi dalam keadaan emosi dan ngamuk hinga menendang makanan yang sedang di makan, membanting remot televisi dan memukul kaca. Bahkan, R juga mengancam akan membunuhnya.
Orang tua korban tidak terima atas tindakan pelaku, sehingga seluruh orang tua korban sepakat untuk membawanya ke jalur hukum guna memberikan pelajaran kepada pelaku agar kasus serupa tidak terulang kembali.
“Karena ancaman-ancamannya yang sangat luar biasa. Ada bahasa tusuk, bunuh. Disamping itu juga ketika anak saya pengen menghubungi saya sebagai orang tuanya diancam akan dibunuh,” ujar Setiawan, salah satu orang tua korban.
Atas kejadian itu, Polres Bogor tengah menyelidiki kasus tersebut dengan mendatangi lokasi yang diduga menjadi tempat kejadian perkara (TKP) kasus kekerasan.
Kapolres Bogor, AKBP Harun menyebut bahwa pihaknya telah mendapatkan laporan soal adanya video viral yang telah beredar yang mempertontonkan aksi kekerasan yang dilakukan oleh seorang wanita.
“Laporannya sudah diterima dari pihak keluarga korban,” kata Harun kepada wartawan, Selasa (28/12/2021).
Sejauh ini, kata Harun masih dilakukan pemeriksaan dari calon saksi, dan kita pun akan melakukan visum. Untuk kasus yang menimpa korban. Itu akan masuk dalam penanganan unit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA).
Sementara itu, Nur ibu dari salah satu korban menyayangkan atas tindakan yang dilakukan oleh pelaku. Ia mengaku sakit hati kasus itu menimpa anak kandungnya. Terlebih, kata Nur anaknya itu mendapat ancaman.
“Harapan saya sih kasus ini segera ditindak lanjut, khawatirnya nanti di luaran anak saya jadi korban lagi,” harap Nur.
Orang tua korban lainnya, Setiawansyah menuturkan para korban mengaku ditawarkan oleh pelaku untuk menemani pria hidung belang dan juga menawarkan narkoba jenis sabu-sabu.
“Pelaku menawarkan kepada korban untuk menemani om-om dengan bayaran Rp.50 ribu. Juga sempat menawarkan narkoba jenis sabu-sabu. Dan terakhir, waktu kejadian gua gak mau pulang sebelum menampar,” tutur Setiawansyah menirukan ucapan pelaku. (B. Supriyadi).