“Konsorsium ini operator PDJT dan Lorena punya alokasi untuk dana talangan. Kalau BPTJ mengizinkan maka akan digunakan dana talangan untuk pramudi dan logistiknya. Saya berharapnya itu supaya layanan tidak terganggu. Karena di lapangan sudah beroperasi dengan sangat baik. Jadi besok, kami akan menyurati BPTJ. Kisaran dana talangan yang sudah disiapkan kira-kita Rp 2 miliar per bulan,” tambahnya.

Lebih lanjut Bima Arya menjelaskan, sejak diluncurkan awal November 2021, program Biskita Trans Pakuan memiliki load factor (tingkat keterisian penumpang) mencapai 11.600 penumpang per hari.

BACA JUGA :  SOLUSI AGAR GURU BEBAS DARI PINJOL

“Jumlah yang sangat baik, di atas rata-rata pada umumnya. Artinya Biskita ini diterima sebagai opsi transportasi masyarakat Kota Bogor.

Pemkot akan terus berkoordinasi dengan BPTJ agar secepatnya Biskita Transpakuan segera mengaspal kembali,” tandasnya.

Di tempat yang sama, Direktur Utama Perusahaan Daerah Jasa Transportasi (PDJT) Kota Bogor Lies Permana Lestari mengatakan, masa jeda operasional ini akan dimanfaatkan PDJT untuk melakukan pembenahan dan peningkatan layanan.

BACA JUGA :  Menangkan Pilwalkot 2024, PDI- P dan PKS Bentuk Koalisi Merah Putih

“12 karyawan dan 109 pramudi di PDJT bisa mengerti. Mereka sudah kami sosialisasikan begitu kami mendengar kabar, di malam itu juga kami sosialisasikan. Kami beritahukan bahwa ini jedanya hanya sementara. Mereka tetap dipekerjakan, mereka dalam posisi standby, karena memang diluar kewenangan PDJT juga,” ungkapnya. (Aditya).

Halaman:
« 1 2 » Semua
============================================================
============================================================
============================================================