Pwi Kabupaten Bogor
Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Jawa Barat, Hilman Hidayat mengukuhkan dan melantik pengurus PWI Kabupaten Bogor periode 2021-2024 di Ballrom M One Hotel, Sukaraja, Rabu (12/1/2022) kemarin.

PBOGOR-TODAY.COM, BOGOR – Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Jawa Barat, Hilman Hidayat mengukuhkan dan melantik pengurus PWI Kabupaten Bogor periode 2021-2024 di Ballrom M One Hotel, Sukaraja, Rabu (12/1/2022) kemarin.

Dengan pelantikan ini, Hilman berharap Ketua PWI terpilih dapat mengemban amanah, karena telah bersumpah untuk menjalankan UU Nomor 199 mengenai Kode Etik Jurnalistik dan Kode Etik Perilaku Wartawan, sebab adanya perkembangan dan perubahan teknologi berpengaruh terhadap independensi profesi wartawan.

“Ingat profesi wartawan ada etiknya, teman-teman wartawan daerah itu mengekor beritanya, tidak independen,” tegas Hilman.

Kata Hilman, pesatnya perkembangan teknologi membuat banjir informasi, namun kerap didominasi dengan informasi keliru, seperti datanya benar, fotonya benar akan tetapi isi kontennya sesat.

BACA JUGA :  Kota Bogor Tuan Rumah Skena Jawa Barat 2024, Tingkatkan Kinerja Hilirisasi Perkebunan

Dengan demikian, Hilman mengimbau untuk terus menjunjung tinggi kode etik jurnalistik. Karena hanya wartawan yang memiliki kode etik jurnalistik dan hati nurani yang berani meciptakan kebenaran.

“Kasihan masyarakat dibodohi, pemerintah diberikan informasi palsu. Benteng terakhirnya adalah di kode etik jurnalistik,” tutup Hilman.

Di tempat yang sama, Wakil Bupati Bogor, Iwan Setiawan mengatakan bahwa dirinya menginginkan PWI dapat semakin adaptif, inovatif, memiliki kompetensi jurnalistik, serta menghindari penyalahgunaan profesi dengan mengedepankan kode etik jurnalistik dalam menjalankan profesinya.

Menurutnya, disrupsi digital berdampak pada model bisnis, proses produksi berita dan distribusi konten dalam industri media, sehingga jurnalisme saat ini dituntut untuk semakin adaptif, inovatif, menggali hal-hal yang unik dan eksklusif, dan menyesuaikan dengan gaya masyarakat mengkonsumsi berita dengan kemudahan yang ditawarkan media multiplatform. Beragam tantangan untuk menghadirkan jurnalisme yang berkualitas, antara lain ekonomi politik, clickbait, hoax, traffic seeker, manipulasi opini publik di medsos dan masih rendahnya kesadaran publik tentang jurnalisme berkualitas sebagai tanggung jawab bersama.

BACA JUGA :  Bejat, Ayah Perkosa Anak Kandung di Serang hingga Hamil dan Melahirkan

“Untuk itu, setiap wartawan semestinya memiliki kompetensi jurnalistik, menguasai teknologi multimedia, dan mampu menyikapi secara bijak kebebasan pers serta menghindari penyalahgunaan profesi bagi kepentingan yang bertentangan dengan kode etik wartawan,” ungkap Iwan.

============================================================
============================================================
============================================================