“Perihal walk out yang dilakukan guru itu karena dalam forum tersebut guru dihadapkan pada surat pernyataan yang diminta untuk memilih menerima SK YAAB atau tidak, sementara dalam undangan tertulis agenda rapat Evaluasi Kegiatan Belajar Mengajar,” bebernya.

Sementara itu, Perwakilan Yatib Ustadz Syarif Ahmad mengungkapkan, dari awal baik Yayasan maupun orang tua siswa meminta untuk tidak ada perubahan guru, tetap guru lama baik dari pihak At Taufiq maupun Al Irsyad.

BACA JUGA :  Bima Arya Cerita Kisah Perjalanan 10 Tahun Menata Kota Bogor

“Artinya tidak ada penambahan guru baru. Guru-guru yang mengajar tetap yang ada sebelum terjadi konflik,” ujarnya.

Mengenai rekening penampung SPP, kata Syarif, selama ini orang tua mempercayakan pengelolaan kepada At Taufiq.

“Jika akan dibuka rekening penampung dari BSI, kami bersedia dengan spesimen bersama termasuk dari pihak disdik sebagai pengawas,” katanya.

Bahkan, jika akan dibuka rekening baru sekalipun, pihaknya siap dengan dasar kesepakatan kedua belah pihak yayasan.Kepada Plt SMP.

BACA JUGA :  Mahkota Binokasih dan Artefak Perjalanan Islam Dipamerkan di Perpustakaan Kota Bogor

“Kami sudah mengirimkan mosi tidak percaya, di mana suratnya kami tujukan kepada walikota. Sampai saat ini kami masih menunggu respon beliau,” ucapnya.

Adanya ketidaknetralan yang dilakukan Plt kepala SMP itu pun dikeluhkan dewan guru karena tidak bisa berkomunikasi dengan baik dan tidak merespon saran dan pendapat guru. “Untuk itulah, kami tidak berkenan yang bersangkutan memasuki area sekolah,” tegasnya. (B. Supriyadi)

Halaman:
« 1 2 » Semua
============================================================
============================================================
============================================================