BOGOR-TODAY.COM, TANGERANG – Banjir yang disebabkan oleh adanya sungai meluap yang terjadi di Kabupaten Tangerang, tepatnya di kawasan Pakuhaji, mengakibatkan 350 KK menjadi korban.

Permukiman di Kampung Sungai Turi, Desa Laksana, Kecamatan Pakuhaji, Kabupaten Tangerang, Banten, terendam banjir akibat meluapnya aliran sungai.

“Di Desa Laksana ada empat RT. Dua RT dan dua dusun dengan jumlah 350 KK serta total warganya sebanyak 850 orang terdampak banjir,” kata Kepala Desa Laksana, Tajudin Sudrajat.

Tinggi banjir di lokasi tersebut mencapai sekitar 80 cm. Banjir di sekitar wilayah Desa Laksana, Kecamatan Pakuhaji, itu sudah terjadi sejak Selasa (18/1/2022) lalu.

BACA JUGA :  Jadwal Lokasi SIM Keliling Kota Bogor, Rabu 1 Mei 2024

Dia mengatakan banjir tersebut diakibatkan meluapnya aliran sungai dengan ditambah intensitas hujan pada beberapa hari terakhir cukup tinggi.

“Rendaman banjir ini dari luapan sungai ditambah curah hujan yang tinggi,” katanya.

Ia menjelaskan, ketinggian air yang merendam wilayahnya itu bervariasi. Ratusan warga yang terdampak banjir masih bertahan di rumah masing-masing.

“Warga masih tetap bertahan, meski kita sudah menyarankan untuk sementara mengungsi di rumah saudara masing-masing,” ujarnya.

Ia menambahkan banjir sering terjadi di daerahnya itu, bahkan sudah menjadi langganan setiap tahunnya.

“Sudah langganan di wilayah kami, dan saat kami sudah konfirmasi ke tim BPBD Kabupaten Tangerang untuk menerjunkan tim,” kata Tajudin.

BACA JUGA :  Lokasi SIM Keliling Kota Bogor, Selasa 30 April 2024

Sementara itu, Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Tangerang Abdul Munir menjelaskan, banjir yang merendam kampung Sungai Turi itu, terjadi akibat intensitas hujan yang tinggi di lokasi tersebut.

Kemudian, guna membantu aktivitas masyarakat setempat, Pos BPBD dan Pemadam Kebakaran Pakuhaji menerjunkan sejumlah tim dan satu perahu karet yang dapat digunakan warga melewati banjir.

“Musibah banjir yang merendam di Kampung Sungai Turi, biasanya tidak berlangsung lama. Sebab, mayoritas air lebih diakibatkan kiriman dari Bogor dan luapan Kali Cisadane,” kata Abdul Munir. (net)

Bagi Halaman
============================================================
============================================================
============================================================