Kecamatan Tanah Sareal Usulkan Underpass Kebon Pedes Dan Penanganan Banjir Saat Musrenbang

BOGOR-TODAY.COM, BOGOR Guna memperlancar arus lalulintas dan lebih menjamin keselamatan agar para pengguna jalan tidak perlu lagi melintas diatas rel kereta api, Kecamatan Tanah Sareal mengusulkan untuk segera dibangun underpass Kebon Pedes.

Hal itu diungkapkan oleh Camat Tanah Sareal Sahib Khan disela Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Kecamatan Tanah Sareal di Perumahan Griya Indah Bogor, Kelurahan Kedung Badak, Kota Bogor, pada Rabu (16/2/2022).

Selain itu, diprioritaskan juga penanganan banjir yang kerap terjadi di beberapa titik contohnya, Kelurahan Mekarwangi, Kencana dan Cibadak. “Jadi penangan banjir yang akan menjadi prioritas utama karena penanganan banjir ini tidak bisa oleh Dinas Perumahan dan Pemukiman (Disperumkim) dan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR), tetapi semua stekholder harus terlibat,” ungkap Sahib.

“Untuk under pas menjadi prioritas kami. Informasi tahun 2022 ini akan dilaksanakan Detail Engenering Desain (DED) oleh DPUPR sebagai modal untuk berkoordinasi dengan kementrian PUPR, harapan kami mudah-mudahan jika DED pembangunan underpass kebon pedes sudah jadi, dari kementian PUPR bisa memprioritaskan. Anggaran belum diketahui, tetapi gambaran saya pembangunan flu over jalan Martadinata menghabiskan anggaran Rp42 miliar, mungkin tidak terlalu jauh dari angka segitu,” tambahnya.

BACA JUGA :  Diduga Nyenggol Kabel Listrik, Truk Crane di Klaten Terbakar

Sahib melanjutkan, yang paling utama pembangunan underpass Kebon Pedes ini usulan dari 5 atau 10 tahun yang lalu, jadi jalan Kebon Pedes ini eksisting saat ini diperlukan 5 samapai 10 menit untuk mengantre. “Sehingga diharapkan dengan adanya underpas akan melancarkan lalu lintas dan keselamatan para pengguna jalan,” tegasnya.

Sahib juga mengaku, tetap mengikuti instruksi Wali Kota Bogor yang menginginkan pembangunan infrastruktur berbasis wilayah dan menang harus betul-betul dapat di realisasikan. Karena pada tahun 2024 itu ingin wilayah Tanah Sareal infrastrukturnya merata. Jadi tidak dianak tirikan lagi, semua aspirasi warga terbangun, jalan tidak ada lagi yang rusak, Tembok Penahan Tanah (TPT) tidak ada yang belum terbangun.

“Mudah-mudahan kami mendapat dukungan dari para kepala OPD untuk betul-betul melihat Tanah Sareal secara makro. Saya melihat Tanah Sareal akan menjadi pintu gerbang kedua Kota Bogor, kita ketahui pintu gerbang selama ini terpusat di Baranangsiang. Kedepan kemungkinan tansa bisa menjadi pusat bisnis, pusat perekonomian, pusat perdagangan dan jasa, saya lihat masih banyak lahan-lahan yang belum dibangun,” jelasnya.

BACA JUGA :  Pemkab Bogor Ajak Pengelola Statistik Sektoral se-Kabupaten Bogor Wujudkan Kapasitas Mutu Data Statistik Sektoral

Sementara itu, Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto mengatakan, dirinya menitipkan kepada Camat Tanah Sareal Sahib Khan yang dinamis karena sering turun ke lapangan, betul-betul dimaping pekerjaan rumah dan aspirasi masyarakat, yang bisa di kerjakan tahun 2022 ini di APBD murni atau perubahan dan apa saja yang bisa dikerjakan pada injury time tahun 2023.

“Tansa punya potensi yang strategis sejalan dengan Kota Bogor yang ramah keluarga. Ada Eco varian Sukaresmi dan kampung berisik,” tuturnya.

Bima juga mengatakan, jangan sampai tidak tersentuh juga kedua kampung itu, sudah berapa banyak yang dihasilkan warga. Eco varian ini dikoordinasi dengan Bappeda, tapi perlu akses.

“Saya ingin potensi Tanah Sareal dikembangkan dengan semaksimal mungkin. Saya minta laporan khusus progrenya dari camat,” pungkasnya. (Aditya)

Bagi Halaman
============================================================
============================================================
============================================================