Makam Tua di Bogor Gunakan Batu Nisan Berumur Jutaan Tahun

makam
Inilah komplek pemakaman unik di Desa Cibening, Kecamatan Pamijahan, Kabupaten Bogor, karena batu nisannya menggunakan batu Columnar Joint yang usianya jutaan tahun.

BOGOR-TODAY.COM, BOGOR Berada di tengah-tengah kampung salah satu wilayah Kecamatan Pamijahan, tepatnya di Desa Cibening, Kecamatan Pamijahan, Kabupaten Bogor ada sebuah komplek pemakaman yang terbilang unik lantaran beda dari komplek pemakaman pada umumnya.

Karena di komplek pemakaman yang dikenal masyaraka sekitar sebagai makam Mbah Buyut Raisah memiliki sebuah paisan atau ciri yang berbeda, dimana ciri yang digunakan pada makam tua tersebut banyak menggunakan batu Columnar Joint.

Columnar Joint yang dalam bahasa geologi disebut kekar tiang atau kekar kolom, yang ada sejak jutaan tahun silam. Dimana Columnar Joint biasanya berbentuk hexagonal dan memanjang dan suatu misteri yang sangat menarik bagi dunia ilmu pengetahuan terutama para ahli arkeologi, geologi, bahkan antropoligi dunia terkait urusan keterbentukannya hingga kedudukannya dalam peradaban manusia.

BACA JUGA :  Pelaku Pencurian di Café Cilala Ciseeng Bogor Diburu Polisi

“Columnar berarti batu yang terbentuk alamiah seperti kolom atau tiang, sedang Joint adalah rekahan-rekahan pada batuan dari proses lava yang mengalami pendinginan, kemudian meretak dan menyusut,” ungkap dosen Geografi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Indonesia (UI), Dr. Taqiyuddin yang juga Ahli Arkeologi.

Dr. Taqiyuddin melanjutkan, bahwa Columnar Joint ada yang kolomnya besar di sebut blok Columnar Joint dengan diameter lebih dari 40 centi meter seperti yang ada di batu Hiang Sumedang, dan ada juga yang diameternya lebih 20 cm seperti yang ada di situs megalith di Campaka Cianjur.

BACA JUGA :  Pilu, Perempuan Dibakar Hidup-Hidup Eks Karyawan di Deliserdang, Begini Kondisinya

“Batu seperti itu adalah batu yang sering digunakan oleh pendukung budaya megalith masa lalu, sebagai bukti sejarah adanya peradaban masa lampau,” sambungnya.

Sementara itu, menurut keterangan warga kampung sekitar, Yulia (39) mengatakan bahwa makam Mbah Buyut Raisah itu sedari dulu memang kerap didatangi para pelancong dari luar daerah yang sengaja datang untuk mendapatkan berkah dari ziarah kubur.

“yang ziarah kesini banyak hampir tiap malam ada, yang dari luar daerah seperti Banten, Cirebon dan lainnya. Bahkan dari negara Turki juga pernah ada, kenapa saya bisa tahu, karena yang ziarah parkirnya di rumah saya, pesan kopinya di warung saya,” tutur dia. (Didin/CR)

Bagi Halaman
============================================================
============================================================
============================================================