Musrenbang RPJMD 2023, Bima-Dedie Fokus Tuntaskan Program Prioritas

BOGOR-TODAY.COM, BOGOR – Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor dibawah pimpinan Bima Arya dan Dedie A. Rachim tinggal selangkah lagi menuju akhir jabatannya. Selama tiga tahun banyak hal yang sudah dilaksanakan, namun juga terdapat beberapa hal yang harus dituntaskan. Tahun 2023 adalah tahun ke-4 periode Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Bogor Tahun 2019-2024. Periode RPJMD ini adalah masa yang berat. Serangan pandemi Covid-19 telah mengubah semuanya.

Begitu kata Wali Kota Bogor, Bima Arya saat membuka Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) RPJMD Tahun 2023 Kota Bogor di Braja Mustika Convention Centre, Kecamatan Bogor Barat, Kamis (24/3/2022). “Tantangan ekonomi tahun 2023 adalah normalisasi pasca pandemi Covid-19, peningkatan investasi, dan peningkatan pendapatan daerah. Indeks Pembangunan Manusia (IPM) tahun 2021 sebesar 76,59, di atas Jawa Barat sebesar 72,45, namun mempunyai angka pertumbuhan tertinggi di Jawa Barat. Target RPJMD tahun 2023 sebesar 77,75 poin,” urai Bima Arya.

Tak berhenti sampai disitu, persentase Stunting tahun 2021 sebesar 7,44 persen atau setara dengan 6.311 balita, turun dari tahun 2020 sebesar 10,5 persen. Target RPJMD pada tahun 2023 sebesar 10 persen. “Jadi sebenarnya tahun 2021 sudah di bawah target RPJMD,” katanya.

BACA JUGA :  Jadwal SIM Keliling, Selasa 23 April 2024 di Kota Bogor

Sambung Bima Arya, dengan tetap optimis laju pertumbuhan ekonomi diprediksi pada tahun 2023 tumbuh menjadi 5,53 persen. Maka tema pembangunan tahun 2023 adalah ‘Pemantapan Daya Saing Daerah dengan Mendorong Penguatan Ekosistem Inovasi Daerah’.

“Inovasi harus didorong dan difasilitasi agar memperluas lapangan kerja, sehingga pertumbuhan ekonomi semakin meningkat. Kota Bogor sebagai kota yang mempunyai daya saing yang tinggi khususnya sektor perdagangan jasa khususnya pariwisata,” tegasnya.

Wali Kota memaparkan, ada beberapa penuntasan program prioritas tahun 2023 yang harus dilaksanakan. Paling utama dan prioritas adalah masalah transportasi. Hingga akhir tahun ini, Bima Arya mengatakan, sudah tidak ada lagi angkot di pusat kota. Yakni dengan konversi buy the service (BTS) dimaksimalkan (koridor maupun jumlah bus), dan atau izin angkutan yang sudah expired diberhentikan. Promosi dan edukasi BTS juga ditingkatkan.

Yang kedua yang tak kalah penting adalah revitalisasi dan peningkatan pasar – pasar tradisional. Mulai dari Pembangunan Plaza Bogor maupun pemberian insentif bagi pedagang. Selanjutnya adalah pembangunan Jalan Protokol Alternatif, seperti jalur R2 dan R3. Sejalan dengan itu, pembangunan jalur pejalan kaki atau pedestrian juga harus dimaksimalkan. Selain menata kota, kata Bima Arya, pedestrian juga merubah kultur masyarakat.

BACA JUGA :  Peringati Hari Kartini, Sendi Fardiansyah Beri Penghargaan Mak Nonong

“Lalu penataan kawasan Stasiun Kereta Api (KA). Dari trotoar Dewi Sartika seberang Alun-alun sampai Kawasan Blok A, C, D serta pembangunan Masjid Agung. Tahun depan, kita targetkan Masjid Agung sudah bisa dipakai untuk ibadah,” serunya.

Pembangunan lainnya yakni ada di sektor kampung wisata, seperti kampung Ecoriparian Sukaresmi dan Kampung Arab/Empang (alun-alun Empang). Lalu Museum, pembangunan Museum Pajajaran di Batutulis, pembangunan Museum di Perpustakaan. Pembangunan GOR di setiap kecamatan, dan beasiswa mahasiswa.

“Kolaborasi prioritas pembangunan antar pihak baik pemerintah, DPRD maupun masyarakat termasuk swasta sangat berperan penting dalam kesuksesan pembangunan. Banyak program yang menimbulkan pro dan kontra. Tetapi kita harus tetap semangat dan optimis, bahwa program-program yang dilaksanakan tertib hukum, tertib administrasi dan tepat sasaran,” urainya.

============================================================
============================================================
============================================================