Tunanetra
Dua penyandang tunanetra sedang menghatamkan Al-Qur'an di rumah baca Al-Qur'an Nurul Qolbi di Jalan Melati Jalan Melati VIII No.17, RT.04/RW.06, Sindangrasa, Kecamatan Bogor Timur, Kota Bogor.

BOGOR-TODAY.COM, BOGOR – Keterbatasan fisik bukan suatu penghalang bagi penyandang disabilitas untuk tetap beribadah. Di Bogor, tepatnya di Jalan Melati Jalan Melati VIII No.17, RT.04/RW.06, Sindangrasa, Kecamatan Bogor Timur, Kota Bogor puluhan santriawan dan santriwati penyandang tunanetra memanfaatkan bulan suci ramadan dengan cara mengkhatam Al-quran.

Di rumah tahfidz quran Nurul Qalbi inilah para penyandang tuna netra yang berasal dari beberapa daerah, seperti Cianjur, Sukabumi dan Kabupaten Bogor memaksimalkan potensi diri yang dimilikinya yakni menghafal kalam-kalam Allah meski dalam keterbatasan.

Mereka mengaji dengan metode braile atau huruf timbul. untuk membacanya, mereka memanfaatkan indra peraba melalui telunjuk tangan.

Erni Juhana, pengurus rumah tahfidz Al-Quran Nurul Qalbi menyebut bahwa mayoritas yang bergabung dari berbagai kategori usia, dari yang muda hingga tua. Nantinya para penghafal Al-Quran akan diuji setiap tahunnya. Jika lulus, mereka akan diwisuda, bahkan ada yang sampai ikut kompetisi.

BACA JUGA :  Jadwal SIM Keliling Kota Bogor, Minggu 19 Mei 2024

Erni mengisahkan, Rumah Tahfidz Nurul Qalbi tersebut didirikan untuk menjadikan penyandang tunanetra sebagai hafiz Alquran. Rumah Tahfidz ini terbagi beberapa cabang yang semuanya menginduk pada Rumah Tahfiz Nurul Qalbi Pusat di Depok.

“Pendirian rumah tahfidz di Bogor ini awalnya merupakan gagasan yang disampaikanya kepada pengurus Rumah Tahfiz Pusat Nurul Qalbi,” ujar Erni yang juga penyandang tuna netra, Rabu (13/4/2022).

Menurutnya, dia mengusulkan keberadaan Rumah Tahfiz tersebut ada di Bogor agar bisa menjadikan teman-teman tuna netra yang ada di sekitar kota dan kabupaten Bogor sebagai hafiz. Atau setidaknya mengajarkan bacaan Alquran pada mereka.

“Sebelumnya saya ada keinginan bagaimana caranya untuk mengumpulkan teman-teman saya yang tuna netra untuk bisa mengikuti tahfiz Quran atau paling tidak sehari-hari mereka bisa baca Alquran,” ungkap Ernih yang juga penyandang tuna netra.

BACA JUGA :  Edgar Rangga Wakili Indonesia di Kejuaraan Dunia Fingerboard 2024

Ernih mengaku, sebelum menjadi Pengelola Rumah Tahfiz Nurul Qalbi, dirinya kerap mengikuti pengajian maupun majelis di Jakarta dan Depok. Dia bersyukur bisa bertemu dengan salah satu Pengurus PPPA Daarul Quran sehingga harapan mendirikan Rumah Tahfiz untuk tuna netra di Bogor dapat terwujud.

Dia menyampaikan, kegiatan rumah tahfidz ini hanya diadakan setiap hari Selasa.

Menurut Erni, mereka berangkat ke sini sendiri, tidak ada yang mengantar. Ernih mempunyai harapan, agar ada donatur yang membantu pemberian dana untuk biaya transportasi mereka.

“Kasian mereka pasti akan kepikiran biaya transportasi ke sini. Mikirnya mending buat makan dari pada ongkos. Saya ingin mereka tetap semangat,” ucapnya. (B. Supriyadi).

Bagi Halaman
============================================================
============================================================
============================================================