Dirayakan dalam bulan Mei pada waktu terang bulan (purnama sidhi) untuk memperingati 3 (tiga) peristiwa penting, yaitu:

  1. Lahirnya Pangeran Siddharta di Taman Lumbini pada tahun 623 S.M.,
  2. Pangeran Siddharta mencapai Penerangan Agung dan menjadi Buddha di Buddha-Gaya (Bodh Gaya) pada usia 35 tahun pada tahun 588 S.M.
  3. Buddha Gautama parinibbana (wafat) di Kusinara pada usia 80 tahun pada tahun 543 S.M.

Hari Raya Waisak menjadi penting karena ketiga hari suci umat Buddha tersebut terjadi di bulan Vesakha di India Kuno. Untuk memperingatinya, umat Buddha seluruh dunia akan melakukan puja, perenungan atau semedi, dan upacara ritual untuk merayakan Waisak.

BACA JUGA :  Menu Makan Siang dengan Sop Buntut Sapi yang Empuk Dijamin Menggugah Selera

Hasil Konferensi Persaudaraan Buddhis Sedunia atau World Fellowship of Buddhists (WFB), Hari Raya Waisak dirayakan tiap tahun pada bulan Mei pada purnama pertama atau Purnama Sidhi, yang dirayakan melalui beberapa rangkaian sebagai berikut:

  1. Pengambilan air berkat yang berasal dari sumber mata air Umbul Jumprit di Kabupaten Temanggung dan disertai penyalaan obor dengan sumber api abadi Mrapen yang ada di Kabupaten Grobogan.
  2. Ritual “Pindapatta” atau ritual pemberian bantuan berupa dana atau makanan kepada para bhikkhu/biksu oleh masyarakat (umat) untuk memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk melakukan kebajikan.
  3. Samadhi pada detik-detik puncak bulan purnama. Penentuan bulan purnama ini adalah berdasarkan perhitungan falak, sehingga puncak purnama dapat terjadi pada siang hari.
BACA JUGA :  Bibir Hitam Gegara 5 Kebiasaan Ini, Simak Sampai Akhir!

Sementara melansir dari laman resmi Kemenag, rangkaian perayaan hari Raya Waisak 2022 yang dipusatkan di Candi Borobudur Magelang, Jawa Tengah. (*)

Halaman:
« ‹ 1 2 » Semua
============================================================
============================================================
============================================================