BOGOR-TODAY.COM, JAKARTA – Imbas larangan ekspor gandum yang dilakukan pemerintah India berakibat terhadap kenaikan sejumlah produk pangan seperti biskuit, roti hingga mie di Indonesia. Kenaikan itu diprediksi sampai dengan 10 persen.

Menyikapi hal itu, Ketua Umum Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Seluruh Indonesia (GAPMMI) Adhi S Lukman menyebut selain larangan ekspor gandum dari India, potensi kenaikan produk pangan tersebut juga dipicu melonjaknya biaya logistik dan energi.

Dengan demikian, Adhi mengaku industri tengah mencari alternatif pasokan gandum dari Australia, Kanada, dan Argentina.

“Saat ini pasokan gandum di produsen tepung terigu masih cukup hingga Juni mendatang atau terbilang aman. Namun, setelah bulan tersebut industri harus menyediakan gandum kembali, jika tidak mereka akan kekurangan,” beber Adhi seperti mengutip dari cnnindonesia.com, Kamis (19/5/2022).

BACA JUGA :  Diduga Rem Blong, Truk Muatan Batu di Ciampea Bogor Tabrak 3 Mobil

Menurutnya, Indonesia masih punya banyak peluang agar tetap mendapatkan impor gandum dari India. Asalkan, ada pembicaraan antara pemerintah dengan pemerintah (G2G).

Dalam kondisi seperti ini, sambung Adhi pemerintah juga harus bisa menjaga daya beli masyarakat bawah agar tidak menurun.

Sementara itu, Pengamat ekonomi sekaligus Direktur CELIOS Bhima Yudhistira mengatakan, bukan tidak mungkin akan terjadi krisis pangan apabila larangan ekspor gandum terus dilakukan oleh India. Sedangkan Indonesia merupakan salah satu negara yang cukup bergantung dengan gandum India.

Imbas pelarangan ekspor gandum oleh India, akan memicu krisis pangan secara global. oleh karenya, pemerintah harus bergerak cepat untuk mengantisipasi kondisi itu.

BACA JUGA :  Lokasi SIM Keliling Kabupaten Bogor, Senin 13 Mei 2024

“Jika tidak dilakukan langkah antisipasi, maka harga komoditas makanan di tanah air akan merangkak naik. Hal tersebut dipicu karena sebagian campurannya menggunakan gandum. Tidak hanya makanan, harga pakan ternak juga bisa naik karena pelarangan tersebut,” jelas Bhima.

Untuk itu, Indonesia harus melakukan berbagai langkah mitigasi. pengusaha di sektor makanan dan minum serta pelaku usaha ternak harus berkoordinasi mencari jalan keluar bersama pemerintah.

“Jadi para pengusaha juga harus segera mencari alternatif bahan baku selain gandum seperti tepung jagung, singkong hingga sorgum yang banyak ditemukan di Indonesia. (*)

Bagi Halaman
============================================================
============================================================
============================================================