MENCURI PAHALA DI MASJID

Oleh : Heru B Setyawan 

MENCURI itu jelas dilarang agama dan pastilah haram. Tapi tidak berlaku untuk mencuri pahala, baik pahala itu terdapat di masjid atau tempat lain di permukaan bumi ini. Di sini penulis khususkan untuk pahala yg terdapat pada rumah Allah yaitu masjid.

Apa saja pahala di masjid yang dapat dicuri? Hal utama yang jelas terdapat di masjid adalah imam, muadzin, marbot dan semua perlengkapan dan fasilitas yang ada di masjid.

Untuk masjid yang sudah bagus manajemennya memang sudah ada petugas khusus. Ada petugas khusus imam yang sudah ada jadwalnya, lengkap dengan badalnya (penggantinya) jika imam utama berhalangan.

Terus bagaimana mencuri pahalanya? Kita dapat mencuri pahalanya jika imam berhalangan. Pencuri pahala ini sudah barang tentu bagi mereka yang sudah memenuhi syarat sebagai imam. Dengan kata lain pencuri pahala ini sudah mumpuni ilmu agamanya, minimal selevel Ustadz.

BACA JUGA :  Gertak PSN di Kota Bogor, Libatkan Siswa Berantas Sarang Nyamuk

Kita juga bisa mencuri pahala jika petugas khusus muadzin berhalangan. Syarat muadzin lebih ringan dari pada syarat seorang imam. Sudah barang tentu seorang muadzin harus sudah fasih bacaannya, tahu pendek dan panjang bacaannya, akan lebih baik jika suaranya juga bagus, tapi ini bukan syarat utama.
Lalu apalagi yang dapat kita curi pahala di masjid?

Ini khusus untuk orang yang punya kelebihan rejeki (orang kaya yang dermawan). Ini contohnya sangat banyak sekali, misal mengganti, merenovasi atau membeli semua perlengkapan dan fasilitas yang ada di masjid.

BACA JUGA :  Soal PPDB 2024, DPRD Kota Bogor Minta Disdik Persiapkan Dengan Baik

Bisa mengganti sound system yang rusak, mengganti kusen dan pintu yang rusak, membayar tagihan listrik dan PAM. Atau juga bisa jadi donatur tetap, donatur jika ada kegiatan masjid dan lain-lain jumlahnya banyak sekali.

Ok ini yang terakhir mencuri pahala yang paling mudah di masjid. Yaitu membersihkan masjid, jika marbot masjid berhalangan. Ini tanpa pengorbanan harta kita, modalnya cukup kepedulian dan keikhlasan.

Jika kita masih juga tidak mau peduli dengan membersihkan dan merawat masjid, sehingga masjid kita jadi kotor dan tidak terawat, ya sungguh terlalu kata Bang Haji Oma Irama. Jayalah Indonesiaku. (*)

Bagi Halaman
============================================================
============================================================
============================================================