Selain itu, kata dia, ada juga pengajuan penggunaan air curah untuk warga di Sukaraja, Kabupaten Bogor. Apalagi di wilayah tersebut ada pipa besar milik Perumda Tirta Pakuan yang tersambung ke pengolahan air di Katulampa.

“Mereka juga minta kurang lebih 50 liter per detik. Untuk wilayah Sukaraja, nah kita siapkan pipa distribusi utama plus meter-nya nanti. Lalu untuk distribusi, selanjutnya mereka yang interkoneksi dan disalurkan ke pelanggan-pelanggan mereka. Kita siapkan saja meter induknya, lalu tinggal dibayarkan berdasarkan pemakaian,” kata Ardani.

BACA JUGA :  Lokasi SIM Keliling Kota Bogor, Rabu 15 Mei 2024

Ardani melanjutkan, beberapa wilayah lain di Kabupaten Bogor yang diajukan pembelian air curah milik Perumda Tirta Pakuan yakni wilayah Palasari, Kecamatan Cijeruk dan wilayah Kota Batu-Ciapus, Kecamatan Tamansari.

“Dua wilayah itu mengajukan airnya 20 liter per detik,” ujarnya.

Solusi dari kesepakatan ini, kata dia, tentu mempermudah distribusi air sesuai wilayah dan tidak lagi saling mengganggu.

“Saling menguatkanlah pada dasarnya itu. Kita juga membantu Kabupaten (Bogor) dan kabupaten pun membantu kita. Jadi ada batas singgungan yang jelas gitu. Kalau perbaikan bocoran, tergantung pipanya. Kalau misalkanya di Summarecon, di situ kita kan hanya menyiapkan distribusi utamanya,” tandasnya.

BACA JUGA :  Pemerintah Kota Bogor Targetkan Raih Predikat Utama KLA 2024

Sedangkan meter induk dan jaringan pipa, menjadi jelas tanggung jawab Tirta Kahuripan karena mereka yang memasang perpipaannya. “Jadi lebih jelas dan saling menguatkan,” tutup Ardani. (Aditya)

Halaman:
« ‹ 1 2 » Semua
============================================================
============================================================
============================================================