“Jadi kita disana juga mengajar, karena keberadaan pos yang didirikan jauh dari perkotaan sehingga tenaga pengajarnya cukup kurang. Sarana transportasi hanya menggunakan helikopter. Kami juga bercocok tanam dan lain sebagainya,” katanya.

Menurutnya, prestasi dari 315/Garuda yang paling menonjol adalah ketika meninggalkan daerah penugasan yang penuh banyak kenangan. Bahkan saat akan kembali ke Kota Bogor masyarakat yang ada di Papua sangat berat untuk melepaskan.

Suryanto mengungkapkan bahwa Selama penugasan belum pernah adanya kontak senjata dengan KKB, hanya saja kerap berpapasan jika tengah berpatroli. “Kita sering melaksanakan patroli kalau untuk kontak senjata belum pernah,” ungkapnya.

BACA JUGA :  Pj Wali Kota Bogor Lepas Kafilah MTQ ke Kabupaten Bekasi

Kata dia, hal itu karena kondisi di masing-masing pos bisa diupayakan dengan penjagaan  secara maksimal. “Kalo untuk satgas 315 kita ada 19 pos. 13 pos di wilayah Kabupaten Mimika, 6 pos di wilayah Kabupaten Merauke, Mapi dan Asmat. Dan satu posnya itu kurang lebih 20 – 30 orang,” jelasnya.

Sementara itu, Wakil Wali Kota Bogor Dedie A Rachim mengungkapan kebanggan atas tibanya pasukan elit TNI Satuan Tugas Batalyon Infanteri (Yonif) 315/Garuda yang telah menunaikan tugasnya. Dedie juga mengucapkan terima kasih atas pengabdian dan pengorbanan dalam upaya membangun dan menciptakan Indonesia yang lebih baik serta mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesi (NKRI).

BACA JUGA :  Penemuan Mayat Tersangkut Tumpukan Kayu di Sungai Dalu Dalu Batubara

“Saya mengucapkan kepada seluruh keluarga besar Satgas Yonif 315/Garuda yang sudah menjalankan tugas selama lebih dari satu tahun di Papua dan hari ini Insya Allah kembali kepada keluarga dengan selamat,” imbuhnya.

Dedie berharap, terus adanya kontribusi terbaik bagi NKRI. (Aditya).

Halaman:
« 1 2 » Semua
============================================================
============================================================
============================================================