BOGOR-TODAY.COM, BOGOR – Assosiasi Perusahaan Sahabat Anak Indonesia (APSAI) Kota Bogor menggelar pelatihan Konvensi Hak Anak (KHA) tahun 2022 untuk Pengurus dan Anggota APSAI Kota Bogor, di Saung Dolken, Kelurahan Cimahpar, Kota Bogor, Selasa (12/7/2022).
Ketua Umum APSAI Pusat, Luhur Budijarso mengatakan, Konvensi Hak Anak hari ini merupakan salah satu upaya dalam menyatukan pemikiran maju ke depan, sehingga menjadikan Kota Bogor memiliki anak yang berkepribadian dan mempunyai karakter kuat.
“Sejak tahun 2020, APSAI terus menggaungkan apa yang menjadi amanat dari Undang-Undang Dasar (UUD) perlindungnan anak yang mengaharuskan dunia usaha turut serta berupaya dalam Perlindungan Anak,” kata Dia.
Sementara, Ketua APSAI Kota Bogor Deswaty Diningsih mengungkapkan bahwa, dengan adanya konvensi ini pihaknya berencana untuk lebih aktif dalam menjalankan program yang telah disusun. “Karena sudah banyak kejadian yang menghentak hati, yang membuat kami bergerak,” ucapnya.
Menurutnya, agenda saat ini tidak hanya membuat Kota Bogor ramah anak, tapi kita berupaya menjadikan anak-anak mempunyai jiwa raga sehat dan cerdas, serta mempunyai mental kuat sehingga mereka bisa menghadapi masa depan yang semakin penuh tantangan.
Tak hanya itu, pihaknya juga mengingatkan kepada orangtua agar memberikan support atau dukungan kepada putra-putrinya dan memberikan contoh yang positif. Karena bagaimanapun contoh lebih dipahami dan lebih diikuti oleh anak-anak daripada hanya sekedar bicara.
“Semoga dengan itu kita bisa, membangun anak-anak yang membanggakan di Kota Bogor. Dan kesempatan kita ini bisa dipergunakan kepada masyarakat khusunya anak-anak untuk menjadikan kota bogor menjadi kota ramah anak dan layak anak,” tuturnya.
Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia Daerah (KPAID) Kota Bogor, Dudih Syiarudin mengaku bahagia dengan adanya acara KHA ini APSAI Kota Bogor. Karena ada peranan dan fungsi yang dirasa menjadi tanggung jawab bersama.
“Ini adalah untuk sinergi pentahelix dari lembaga pendidikan maupun bisnis swasta dalam hal ini APSAI sebagai perwakilannya. Jadi ini adalah konvensi internasional yang sudah diratifikasi didalam UUD perlindungan anak,” ungkap Dudih.
Kata dia, ASPAI harus paham apa yang menjadi kewajiban mereka. Dan hari ini membuka aktifitas rencana kerja harus berorientasi kepada hak anak.
“Jadi bukan hak anak saja yang dikedepankan, tapi bagaimana kita tahu persis perlindungan terhadap anak,” pungkasnya. (Aditya)
Bagi Halaman
