Sementara itu, Staf Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BPBD Provinsi Jawa Barat, Ade Arif Riansyah menjelaskan secara rinci bagaimana merencanakan evakuasi penduduk termasuk menentukan jalur teraman dan tercepat yang bisa diaplikasikan oleh peserta di desanya masing-masing.

Dengan berdasarkan pada peta citra satelit yang difasilitasi oleh DPMD Provinsi Jawa Barat, para peserta diberi kesempatan untuk menggambar peta desanya sendiri dan menentukan titik-titik lokasi yang aman sebagai titik kumpul maupun jalur evakuasi sebagai upaya awal menghadapi potensi bencana.

BACA JUGA :  15 Kali Guguran Lava Diluncurkan Gunung Merapi, BPPTKG: Jarak Luncur Sejauh 1.800 Meter

Di lokasi yang sama, fasilitator Desa Tangguh Bencana BPPD Provinsi Jawa Barat Johanes Wirasto, menyebutkan jika desa tangguh bencana (destana) adalah desa yang memiliki kemampuan mandiri untuk beradaptasi dan menghadapi potensi ancaman bencana serta memulihkan diri dengan segera dari dampak-dampak bencana yang merugikan.

“Desa tangguh bencana memiliki kemampuan mengenali ancaman di wilayahnya dan mengorganisasikan seluruh sumber daya yang dimilikinya untuk mengurangi kerentanan sekaligus meningkatkan kapasitas dalam mengurangi resiko bencana dengan melibatkan semua pemangku kepentingan,” paparnya.

BACA JUGA :  Kecelakaan 2 Pemotor Tewas Tertabrak Kereta Api di Banyumas, Diduga Terobos Pelintasan

Pada kesempatan itu, salah satu peserta, Dede Solehudin, dari LPM Desa Pameutingan Kabupaten Tasikmalaya menyampaikan apresiasinya atas penyelenggaraan Sosialisasi Desa Tangguh Bencana ini. Menurutnya, setelah mengikuti sosialisasi ini, ia beserta rekan relawan dan Patriot Desa merasa tercerahkan dan ingin mengajak semua individu termasuk para perangkat di desanya untuk sadar bencana. (*)

Halaman:
« 1 2 » Semua
============================================================
============================================================
============================================================