Yayasan
Sejumlah orang tua murid Yayasan Sekolah Eka Wijaya, Cibinong, Kabupaten Bogor, terlibat cekcok dengan ahli waris yayasan yang menyegel sekolah. Foto : Istimewa.

BOGOR-TODAY.COM, BOGOR – Sejumlah orang tua murid Yayasan Sekolah Eka Wijaya, Cibinong, Kabupaten Bogor, terlibat cekcok dengan ahli waris yayasan yang menyegel sekolah. Penyegelan sekolah oleh ahli waris yayasan itu membuat anak-anak mereka tidak bisa sekolah.

Dalam beberapa potongan video yang beredar di media sosial Instagram, tampak ratusan murid terlantar di depan gerbang sekolah tersebut. Para orang tua menuntut kejelasan terkait anak murid yang tidak tidak diperkenankan masuk sekolah.

Sementara itu, Kapolsek Cibinong Kompol Adhimas Sriono Putra dalam keterangannya membenarkan kejadian itu. Dia menyebut polisi sudah memediasi pihak sekolah dengan orang tua murid.

“Iya, kejadiannya tadi pagi, tapi sekarang situasi sudah kondusif. Mulai ramai tadi jam 07.00 WIB kemudian kondusif sekitar jam 09.00 WIB. Jadi tadi kita dari kepolisian memediasikan antara pihak sekolah dengan ortu murid yang keberatan dengan penyegelan tersebut,” kata Adhimas, Kamis (14/7/2022).

BACA JUGA :  Diduga Rem Blong, Truk Muatan Batu di Ciampea Bogor Tabrak 3 Mobil

“Jadi pagi tadi kita dapat laporan dari masyarakat terkait adanya penyegelan secara pihak di Yayasan Sekolah Eka Wijaya, yang dilakukan oleh saudara S. Dia (S) melakukan penyegelan secara sepihak,” sambung Adhimas.

Adhimas mengatakan sempat terjadi adu mulut antara orang tua siswa dan pihak yayasan agar gerbang sekolah dibuka dan proses belajar tetap dilaksanakan. Pihak kepolisian kemudian datang untuk memediasi cekcok.

“Tadi kita dari Polsek bersama Forkopimcam melakukan upaya untuk membuka penyegelan tersebut dan sudah berhasil. Alhamdulillah sekarang sudah kondusif,” kata Adhimas.

Adhimas mengatakan para murid yang sudah datang sekolah tetap tidak jadi mengikuti kegiatan belajar mengajar karena pihak yang berkonflik masih berdialog. Proses belajar mengajar akan dilaksanakan pada Senin mendatang.

“Namun kegiatan belajar mengajar dilakukan penundaan dulu sampai dengan hari Senin besok,” kata Adhimas.

Adhimas menyebut penyegelan dipicu konflik antarahli waris pemilik yayasan. Salah satu ahli waris disebut tidak terima keputusan almarhum orang tua mereka dan ingin mengelola langsung yayasan tersebut.

BACA JUGA :  Polisi Ungkap Kronologi Kecelakaan Beruntun di Ciampea Bogor

“Jadi saat ini yayasan dipegang oleh Bapak T anak nomor 3, kemudian S yang anak pertama ini ingin menguasai sekolah tersebut. Jadi masih saudara kandung yang bersengketa. Jadi setelah bapaknya meninggal, sekolah ini dipegang oleh T anak nomor tiga. Kemudian S sebagai anak pertama merasa tidak puas dengan penunjukan tersebut. Akhirnya melakukan penyegelan sepihak tersebut,” kata Adhimas.

Lurah Ciriung Heru Irawan mengatakan yayasan itu sudah berdiri sejak 1992. Yayasan itu membuka pendidikan mulai dari PAUD hingga SMA.

“Berdirinya sudah lama ya. Itu dulu sekolah swasta favorit, terkenal juga. Di sana ada semua jenjang pendidikan. Ada TK, Play Group, SMP, SMA,SMK, semua jenjang pendidikan ada,” kata Heru. (B. Supriyadi)

Bagi Halaman
============================================================
============================================================
============================================================