Daluang

Dari kulit kayu pohon yang sama dapat dibuat juga pakaian kulit kayu yang dikenakan sejumlah kelompok etnik Austronesia (misalnya masyarakat Dayak dan Polinesia). Di Polinesia bahan pakaian ini disebut kain tapa.

Di Jawa, para pendita di masa Kerajaan Medang (Mataram Hindu) mengenakan busana dari kulit kayu daluang.

Kertas daluang

Kertas daluwang (dalam bahasa Jawa, kata dluwang pernah menjadi padanan untuk kertas) adalah kertas yang dibuat dari serat-serat tanaman yang memiliki tekstur kasar. Kertas ini digunakan oleh masyarakat di Indonesia khususnya di pulau Jawa telah ada sejak abad ke 7 di Ponorogo yang kemudian berkembang pesat pada periode sejarah Islam, sebagai pengganti kertas lontar yang dulu digunakan sebagai media tulis.

BACA JUGA :  Waspada Potensi Tsunami, Gunung Ruang Sitaro Kembali Status Awas Usai Erupsi

Daluang

Kertas daluang ponoragan telah dipakai untuk menulis naskah kuno kerajaan nusantara, menulis Al-Quran di pesantren, dan bahan baku wayang. Peneliti Belanda, K Heyne dalam bukunya Tumbuhan Berguna Indonesia menyatakan bahwa kulit pohon daluang juga berguna sebagai pakaian.

Di Indonesia khususnya di Jawa pernah dikenal Kertas Jawa atau Kertas Daluwang atau Kertas Dluwang, kertas ini, kini berkonotasi sebagai kertas daur ulang. Pada masa lalu, kertas dluwang atau daluwang ini digunakan sebagai media tulis menulis selain menggunakan Kertas Lontar sebagai media tulis, selain itu, kertas yang kemudian dikenal sekarang, pada masa itu diimpor baik dari Cina, Arab maupun Eropa melalui perantara para pedagang baik pedagang Belanda, Eropa, Arab dan Cina yang mengunjungi Nusantara.

BACA JUGA :  Nobar Timnas Garuda Muda di Kabupaten Bogor, Rudy Susmanto: Doakan Skuad Besutan Shin Tae-yong Lawan Irak dan Raih Tiket Olimpiade Paris 2024

Pada tahun 1950-an, daluang menjadi komoditas utama Desa Tegalsari, Kecamatan Jetis, Kabupaten Ponorogo sebagai bahan baku pembuatan kertas gedog yang telah ada sejak pondok Tegalsari berdiri pada era Kolonial.

Kertas tersebut dijual kepada seseorang yang kemudian membawanya ke Belanda. Kertas ini dikabarkan digunakan untuk membuat uang kertas di sana. (*)

Halaman:
« ‹ 1 2 » Semua
============================================================
============================================================
============================================================