Pemprov Jabar
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil. Foto : Istimewa.

BOGOR-TODAY.COM, BANDUNGPemprov Jabar menyepakati anggaran untuk Bantuan Langsung Tunai (BLT) kenaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) dan pengendalian inflasi sebesar Rp 225 miliar.

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menyebut dana BLT itu akan mulai disalurkan per tanggal 15 Oktober 2022 kepada keluarga penerima manfaat (KPM).

Mengutip jpnn.com, Senin (26/9/2022) jumlah tersebut merupakan kombinasi dari provinsi dan kota/kabupaten.

“Kami ingin memastikan yang diberi itu adalah yang punya dampak terhadap komoditas sembako,” kata Ridwan Kamil di Gedung Sate, Senin (26/9/2022).

Pemberian BLT akan disesuaikan supaya tepat sasaran. Ia mencontohkan bantuan langsung bisa saja nanti diberikan kepada nelayan. Hal ini dimaksudkan agar para nelayan tidak terlalu terbebani dampak kenaikkan BBM dan harga ikan juga bisa normal.

BACA JUGA :  Makan di Hajatan Khitanan, 166 Warga Purwakarta Keracunan Massal

“Ikan di pasar dicek naik, alasannya BBM naik. Kami sedang atur supaya para nelayan dapat membeli BBM seperti dulu, selisih kan sudah kami subsidi, sehingga tidak ada alasan harga komoditas ikan naik karena BBM,” tuturnya.

Menurutnya, sejauh ini, beberapa komoditas bahan pangan terpantau masih stabil hanya ada dua bahan pokok saja yang naik hingga 10 persen, yakni bawang putih dan cabai rawit.

“Saya cek ke pasar dan laporan Indag, fluktuasi dari kenaikkan BBM ternayta tidak terlalu tinggi, jadi kira-kira itu, kemudian transportasi juga kepada ojol kan ada bantuan,” ucapnya.

Selanjutnya, dalam anggaran ini nantinya aka nada subsidi untuk sektor lain yang terdampak kenaikkan harga BBM.

BACA JUGA :  Kecelakaan Tragis Pemobil Tabrak Pemotor di Mura hingga Tewas, Diduga Tak Konsentrasi Saat Nyetir

Ia memastikan, bantuan ini akan tuntas sampai Desember 2022. Sehingga, kombinasi BLT dari pusat dan provinsi, kota/kabipaten bisa meringankan rakyat. “Karena perubahan baru diketok palu. Dana dari Jabar baru akan dibagikan per tanggal 15 Oktober 2022. Nominalnya sama Rp 600.000 juga,” ungkapnya.

Selain itu, Pemprov Jabar juga akan membiayai ongkos transportasi sejumlah komoditas. Hal ini dimaksudkan agar harga pasar juga bisa diteken, tidak turut mengalami dampak pasar yang signifikan.

“Rata rata per minggu ini kenaikan tidak signifikan, hanya dua yang menyentuh 10%, bawang putih, dan cabai rawit. Sisanya ada yang turun, setengahnya naik tapi gak sentuh 10 persen. Kalau di bawah 10 persen. Artinya masih relatif aman terkendali,” tuntasnya. (*)

Bagi Halaman
============================================================
============================================================
============================================================