BOGOR-TODAY.COM, BOGOR – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bogor bersama Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) dan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menyatakan bahwa tempat kejadian bencana pergerakan tanah di Desa Bojongkoneng, Kecamatan, Babakanmadang, yang terjadi pada Selasa, (13/9/2022) lalu masuk dalam wilayah rawan rayapan tanah.
Kepala BPBD Kabupaten Bogor, Yani Hassan, menjelaskan bahwa kondisi rayapan tanah berbeda dengan longsor yang terjadi seketika.
“Pergerakan tanah yang mengakibatkan kerusakan sejumlah rumah dan jalan desa itu juga dipicu oleh hujan deras di wilayah tersebut. Jadi sekarang ada istilah baru namanya rayapan tanah, bergeraknya secara perlahan,” jelas Yani dalam keterangan tertulisnya yang diterima wartawan, Rabu (28/9/2022).
Untuk Rayapan tanah, kata Yani dalam satu hari bergerak hanya 50 centimeter dan seterusnya. Di tempat-tempat tertentu sudah terjadi retakan tanah, ini juga diisi air semakin berpotensi rayapan tanah.