Perkumpulan Gagas Nusantara
Perkumpulan Gagas Nusantara menggelar seminar dan diskusi dengan mengusung tema "Polemik Kenaikan BBM dan Subsidi Apakah Perlu atau Tidak? bertempat di Sagala Cafe Bogor, Jalan Cilendek Timur, Kecamatan Bogor Barat, Kota Bogor, Jumat (3/9/2022).

BOGOR-TODAY. COM, BOGORPerkumpulan Gagas Nusantara menggelar seminar dan diskusi dengan mengusung tema “Polemik Kenaikan BBM dan Subsidi Apakah Perlu atau Tidak? bertempat di Sagala Cafe Bogor, Jalan Cilendek Timur, Kecamatan Bogor Barat, Kota Bogor, Jumat (3/9/2022).

Dalam Seminar dan diskusi kali ini Perkumpulan Gagas Nusantara mengundang dua narasumber sekaligus pemerhati kebijakan energi gas bumi, Gustom Malik dan tokoh muda sekaligus aktivis mahasiswa dan Ketua Aliansi Mahasiswa Indonesia Bersatu (KAMIB), Royan Ghifar.

Perkumpulan Gagas Nusantara

Menurut ketua pelaksana diskusi, Rizky Maulana Yusuf dengan dengan adanya kenaikan BBM tersebut merupakan langkah tepat yang pastinya sudah sangat diperhitungkan dalam prosesnya dan tentunya untuk sebuah keadilan bersama.

BACA JUGA :  Pembinaan Jemaah Haji Kota Bogor, Dedie Rachim Ingatkan Jaga Kesehatan

“Karena kita tahu banyak sekali dana dana subsidi yang tidak tepat sasaran,” ucap Rizky dalam keterangan tertulisnya yang diterima wartawan, Sabtu (1/10/2022).

Senada dengan Rizky, Gustom juga berpendapat bahwa dengan naiknya harga BBM ini merupakan suatu keharusan yang wajib dilakukan oleh Pertamina. Sebab, sejatinya diketahui bahwa Indonesia masih dalam masa transisi dari pandemi.

“Untuk itu kenaikan BBM pun untuk membangun kembali keuangan Negara dan juga pastinya bukan dengan cuma-cuma kenaikan tersebut ada subsidi yang diterima oleh masyarakat umum dan itu solusi yang tepat,” tutur Gustom.

BACA JUGA :  Menu Makan Malam dengan Tumis Tofu Ayam Cincang yang Gurih dan Lezat Dijamin Keluarga Ketagihan

Perkumpulan Gagas Nusantara

Sementara itu, Ketua Aliansi Mahasiswa Indonesia bersatu (KAMIB) Royan Ghifar menilai kebijakan penyesuaian harga BBM itu sudah tepat dilakukan oleh pemerintah.

Menurutnya, kebijakan itu merupakan bentuk keberpihakan negara dalam menyelamatkan APBN (Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara) dengan mengalihkan anggaran subsidi BBM kepada subsidi lain bagi masyarakat ekonomi yang lemah.

“Salah satunya subsidi dialihkan untuk kebutuhan yang sangat penting untuk subsidi bidang pendidikan, kesehatan dan lain-lain,” kata Royan. (*)

Bagi Halaman
============================================================
============================================================
============================================================