Oleh : Heru B Setyawan (Pemerhati Pendidikan Kota Bogor)

KORBAN kerusuhan suporter di Stadion Kanjuruhan Malang terus bertambah. Akun Arema Indonesia @AremaFC menyebut data terbaru mencapai 182 orang korban jiwa. Kami  terus memantau dan mengumpulkan data. (Update jam 20.50/Minggu/2/10/22).

Banyak tokoh nasional sudah mengucapkan belasungkawa terhadap korban dan berkomentar termasuk pak Jokowi, pasca tragedi pertandingan Persebaya dengan tuan rumah Arema FC.

Dan kompetisi untuk sementara dihentikan selama satu pekan. Kalo boleh usul harusnya kita bangsa Indonesia berkabung satu pekan dengan mengibarkan bendera setengah tiang.

Banyak opini yang menulis tentang tragedi ini dengan sudut pandang olahraga, kesehatan, hukum, politik, sosial dan lain-lain. Penulis dari segi pendidikan, sesuai profesi penulis sebagai seorang pendidik.

Sejak pagi sampai siang saya baca, buka medsos, lihat beberapa video, bahkan ada saksi penonton yang selamat dari tragedi ini.

Cuma yang penulis sayangkan pernyataan dari Kapolda Jatim Irjen Nico Afinta dan Menpora yang kurang pas, jika tidak boleh dikatakan salah. Karena Kapolda bilang penggunaan gas air mata sudah sesuai prosedur, padahal ada larangan penggunaan gas air mata di stadion dari FIFA.

Apa beliau tidak tahu kan sangat fatal, apalagi gas air mata sangat berbahaya  terhadap pernafasan, ditambah dengan ditempat kerumunan banyak penonton sepakbola. Menpora Zainudin Amali juga berkomentar, berharap kita tidak dapat sanksi dari FIFA atas kerusuhan ini. Ini juga lucu bin konyol.

BACA JUGA :  Menu Makan Malam dengan Tumis Buncis dan Wortel yang Renyah dan Sedap

India saja yang terlambat membentuk pengurus sepakbolanya dan diketahui pengurus sepakbolanya ditempati orang-orang politik kena sanksi bro. Apalagi tragedi ini yang menelan korban nyawa 182 orang.

Baik hikmah dari kejadian ini adalah, kita tidak menyalahkan siapa-siapa, meski nanti proses hukum tetap kita laksanakan, karena negara kita adalah negara hukum.

Untuk ketua dan pengurus PSSI agar luruskan niat, di  PSSI untuk mengabdi dan berjuang demi kejayaan NKRI lewat sepakbola?  Atau hanya untuk kendaraan yang mudah cari popularitasdan akhirnya menuju jadi politisi?. Bukankah ada issu Iwan Bule mau maju Pilgub Jawa Barat?

Untuk panitia penyelenggara jangan matre, aji mumpung dan apalagi rakus, terbukti kan, jumlah tiket yang dijual melebihi kapasitas tempat duduk Stadion Kanjuruhan, Diotak panitia, wah sudah terbaca hari ini bakal untung gede, eh gak tahunya ada tragedi seperti ini, bukan untung, malah buntung.

Untuk Korps Bhayangkara, UU No 2 Tahun 2002 Tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia. Pada Pasal 13 Tugas Pokok Kepolisian Negara Rrepublik Indonesia adalah sebagai berikut: Memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat, menegakkan hukum dan  memberikan perlindungan, pengayoman dan pelayanan kepada masyarakat.

BACA JUGA :  Turunkan Berat Badan ala Perempuan Jepang dengan 5 Kebiasaan Ini

Jadi mudah  kan, misal jika ada atau suporter yang marah dan melempar botol air mineral kearah bapak polisi, ya botolnya ditangkap dengan senyum ramah, kan polisi memberikan perlindungan, pengayoman dan pelayanan kepada masyarakat.

Bukan malah memukul suporter tersebut, banyak video, foto dan saksi, polisi menendang dan memukul suporter, pada tragedi ini. Coba kemarin sewaktu suporter mulai masuk ke lapangan sambut dengan ramah , senyum, dzikir jangan pukul, tapi rangkul.

Untuk suporter Aremania kedepannya untuk lebih hati-hati dan sabar lagi, memang sulit, jika kita berada pada kerumunan, segala sesuatu bisa terjadi dengan cepat. Bukankah Fans Aremania pernah menjadi supporter terbaik, terkenal kompak, terbukti dengan prestasi Arema FC selama ini.

Yang terakhir tidak ada salahnya, mungkin Aremania juga sudah punya, yaitu gandeng para Ulama untuk menjadi pembina dan sekali-kali hadir para Ulama tersebut di lapangan untuk tausyiah.

Seperti yang sudah dilakukan oleh Kabomania dengan pembinanya Habib Mahdi bin Hamzah Assegaf. Kadang Beliau hadir saat ada pertandingan sambal sholawatan dan tausyiah, kan jadi adem. Jayalah Indonesiaku. (*)

Bagi Halaman
============================================================
============================================================
============================================================