Sungkeman
Sejumlah murid Saung Pelestarian Penca Pusaka Cimande melakukan cuci kaki orang tua dalam kegiatan milad ke-17 Saung Pelestarian Penca Pusaka Cimande. Foto : Fadilah/bogor-today.com

BOGOR-TODAY.COM, BOGOR – Tradisi sungkeman mewarnai acara milad ke 7 Saung Pelestarian Penca Pusaka Cimande.

Pantauan bogor-today.com di lokasi, para murid Saung Pelestarian Penca Pusaka Cimande diwajibkan untuk memohon maaf dan mencuci kaki kedua orangtuanya.

Pendiri Saung Pelestarian Penca Silat Cimande, Didih Supriadi atau akrab disapa ki Didih menuturkan bahwa itu dilakukan guna pembentukan karakter pada anak sejak usia dini. Sebab, kata dia pada zaman sekarang ini masih banyak anak yang tidak patuh dan melawan kepada orang tua.

BACA JUGA :  135 Pelaku UMKM di Kota Bogor Ikuti ‘UMKM Naik Kelas’

“Sungkeman ini diwajibkan, karena kita harus menyadari bahwa anak-anak kita hampir terkikis adab-adabnya terhadap orang tua dan gurunya karena perkembangan zaman, untuk itu kita harus tanamkan sejak usia dini kegiatan seperti ini,” terang Ki Didih kepada bogor-today.com, Sabtu (8/10/2022).

Ia berharap dengan adanya kegiatan sungkeman ini bisa membuat karakter anak menjadi lebih baik, sehingga dapat patuh dan taat kepada orang tua

BACA JUGA :  Menangkan Pilwalkot 2024, PDI- P dan PKS Bentuk Koalisi Merah Putih

“Rida Allah ada pada orang tua, jadi sungkeman ini diharapkan para anak mendapatkan rida untuk menuntut ilmu pencak silat di Cimande,” tuntasnya.

Sementara itu, murid Saung Pelestarian Penca Pusaka Cimande Gugun mengatakan sungkeman ini baru pertama kali diikuti. Ia berharap dapat keberkahan dan keridaan dari orangtuanya.

“Luar bisa setelah mencuci kaki orang tua hati jadi lega, dan alhamdulillah ibu meridai saya dijalan yang baik,”ujarnya (Fadilah)

Bagi Halaman
============================================================
============================================================
============================================================