Ini Dia Penyebab Rematik yang Perlu Diketahui

BOGOR-TODAY.COM – Rematik atau rheumatoid arthritis adalah penyakit yang ditandai dengan nyeri dan peradangan pada sendi. Kondisi ini merupakan penyakit autoimun, yakni kondisi ketika sistem imun pada tubuh seseorang menyerang sel-sel tubuhnya sendiri.

Penyebab rematik sendiri cukup beragam, salah satunya karena faktor keturunan dan usia.

Untuk mencegah terjadinya rematik, Anda perlu mengetahui apa saja penyebab dan gejalanya sebagai langkah pencegahan.

Penyakit ini tidak boleh dianggap remeh, karena termasuk penyakit menahun yang gejala serangannya bisa datang dan pergi.

Berikut penyebab rematik yang perlu kamu ketahui.

Penyebab Rematik

  1. Merokok

Merokok dapat meningkatkan risiko seseorang terkena rematik, terutama jika Anda memiliki kecenderungan genetik untuk terserang penyakit radang sendi. Semakin banyak Anda merokok, semakin tinggi peluang Anda terkena rematik.

BACA JUGA :  Lokasi SIM Keliling Kabupaten Bogor, Minggu 19 Mei 2024

Selain itu, merokok juga dikaitkan dengan tingkat keparahan penyakit rematik yang lebih berbahaya.

  1. Obesitas

Kegemukan atau obesitas dapat meningkatkan risiko seseorang mengalami rematik. Dalam studi juga ditemukan, menyebutkan bahwa semakin gemuk seseorang, maka semakin tinggi juga risiko terhadap rematik.

Hal itu karena obesitas mungkin dapat mengembangkan rematik sebab adanya beban atau tekanan berlebih yang ditopang oleh sendi-sendi pada tubuh.

  1. Faktor keturunan

Orang yang terlahir dengan gen genotipe human leukocyte antigen (HLA) kelas II dapat membuat rematik seseorang bertambah parah.

Selain itu, risiko rematik akan semakin tinggi jika gen-gen tersebut terpapar pada faktor lingkungan, seperti merokok, atau saat mengalami obesitas.

Oleh sebab itu, menjaga kesehatan dengan rutin berolahraga dan mengonsumsi minuman sehat dapat dilakukan untuk membuat risiko terkena rematik semakin tinggi.

  1. Usia
BACA JUGA :  Pemkab Bogor Berpesan Agar Jamaah Haji Laksanakan Seluruh Rangkaian Ibadah Haji Dengan Baik

Merujuk CDC, rematik dapat terjadi pada semua usia, tetapi paling sering menyerang usia paruh baya. Penyakit ini kemungkinan meningkat dengan bertambahnya usia.

Kondisi ini normal terjadi, sebab semakin tua, fungsi tubuh setiap orang akan makin menurun, termasuk fungsi sendi.

  1. Jenis kelamin

Dalam laman Medicalnewstoday, wanita dilaporkan cenderung memiliki risiko mengalami rematik 2-3 kali lebih besar ketimbang pria. Hal itu karena pada wanita, ada hubungan antara hormon dan timbulnya rematik.

Wanita diketahui memiliki hormon estrogen yang terkadang dapat menyebabkan ketidakstabilan pada sistem kekebalan tubuh atau sistem imun sehingga salah satunya bisa mengembangkan radang sendi.

Bagi Halaman
============================================================
============================================================
============================================================