Antisipasi Bencana Saat Cuaca Ekstrem, Ini Imbauan BPBD Kota Bogor

Ilustrasi: Kawasan Kota Bogor saat diselimuti awan gelap dan intensitas hujan tinggi. (Foto : Bogor-today.com /Aditya)

BOGOR-TODAY.COM, BOGOR – Mewaspadai dampak tingginya intensitas hujan disertai angin dan petir. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bogor mengantisipasi kepada masyarakat untuk lebih waspada terutama di wilayah-wilayah yang berpotensi mengalami rawan bencana.

Kepala BPBD Kota Bogor, Theofilo Patrocinio mengimbau kepada masyarakat disaat hujan dengan intensitas tinggi dengan durasi lebih dari satu jam lebih untuk mengamati keadaan situasi disekitar dalam hal mengurangi resiko dari bencana.

“Tidak hanya berdiam di rumah. Jadi kita harus mengenali lokasi tempat kita tinggal apa saja potensi bencana sekitar kita, atau misalnya rumah kita di bantaran kali atau di posisi yang kontur tanah ketinggian berati rawan longsor,” ungkap Theo saat dikonfirmasi, Selasa (11/10/2022).

Terkait dengan permasalahan banjir, kata Theo, jika terjadi hujan lebih dari satu jam posisi kita dekat bantaran kali ada kemungkinan kerendam itu harus diwaspadai dan diantisipasi dengan melakukan pengamatan untuk mengamankan barang yang rawan terhadap bahaya sehingga bisa mengurangi kerugian.

BACA JUGA :  Laga Timnas Indonesia di Piala Asia U-23 Disorot Media Internasional

Dia melanjutkan, pertama terkait dengan angin untuk masyarakat yang melakukan perjalanan hindari jam rawan mulai siang ke sore biasanya hujan disertai angin.

“Nah itu posisi bogor semuanya hampir rawan pohon tumbang. Kalau bisa berteduh cari posisi yang aman, kalau bisa tidak melakukan perjalanan,” ujar Theo.

BPBD bersama BMKG selalu memberikan imbauan dalam hal itu erkait peringatan dini yang disampaikan BMKG setiap saat.

Kedua, tingkatkan kapasitas masyarakat dan mengurangi kerentanan. “Dalam hal ini kami melakukan pelatihan tentang bencana agar masyarakat lebih memahami tentang bencana bagaimana cara mengantisipasi sehingga bisa membaca pitensi kerawanan di wilayah mereka,” jelasnya.

BACA JUGA :  Rio Ditemukan Tak Sadarkan Diri di Cidereum, Diduga Karena Kelelahan

Ketiga, kami mengimbau kepada masyarakat untuk mengurangi potensi bahaya di wilayah masing-masing, seperti kerja bakti membersihkan saluran atau gorong-gorong yang mampet.

“Itu bisa mengurangi dampak agar tidak terjadi banjir”.

Untuk di wilayah yang mempunyai potensi rawan longsor, untuk melakukan penguatan fisik secara mandiri. Kalau area publik milik pemerintah maka pemerintah akan melakukan penguatan fisik untuk mengurangi resiko bencana.

“Langkah lain adalah meningkatkan kepedulian masyarakat dalam hal lebih sadar dan memahami lingkungan sehingga ketangguhan dari becana bisa terbentuk,” pungkas Theo. (Aditya)

Bagi Halaman
============================================================
============================================================
============================================================