BOGOR-TODAY.COM, BOGOR – Demi meningkatkan pelayanan kepada masyarakat, Perumda Tirta Pakuan Kota Bogor berencana meminjam Rp65 miliar ke Pemerintah Pusat. Hal itu telah disetujui oleh Pemkot Bogor dan DPRD Kota Bogor.

Direktur Utama (Dirut) Perumda Tirta Pakuan Kota Bogor Rino Indira Gusniawan menjelaskan, dari nilai itu Tirta Pakuan mendapatkan hibah sebesar 30 persen dari nilai pinjaman.

Menurutnya, ada tiga hal yang akan dibiayai oleh program percepatan infrastruktur air minum sesuai Perpres Nomor 46 tahun 2019. Pertama, pembuatan WTP Cipinang Gading untuk ke Mulyaharja dan sekitarnya.

Kedua perbaikan sistem perpipaan. Kemudian, ada beberapa kegiatan dalam hal ini. Ketiga adalah penurunan kehilangan air.

“Jadi tiga kegiatan itu akan dilakukan dengan dana pinjaman dari bank komersial,” jelas Rino kepada wartawan didampingi Wakil Wali Kota Bogor Dedie A Rachim, pada Selasa (1/11/2022).

BACA JUGA :  Hadiri Musrenbangnas 2024, Pj Wali Kota Bogor Tekankan Sinkronisasi Perencanaan Jangka Panjang dan Menengah

Seperti diketahui peminjaman itu didapatkan tidak hanya subsidi bunga dari pemerintah pusat, tapi Tirta Pakuan juga mendapatkan hibah sebesar 30 persen dari nilai pinjaman tersebut.

“Hibah 30 persen itu nanti digunakan menunjang juga kegiatan tersebut tadi. Seperti diketahui, pembayaran sama seperti pembayaran di bank-bank komersial lainnya, yang membedakan kami tidak menerima uang secara langsung tetapi uang itu akan dibayarkan kepada pekerjaan proyek-proyek tadi,” beber Rino.

“Jadi pihak ketiga akan mengajukan pembayaran dan bank akan mentransfer pembayaran tersebut sesuai perjanjian yang telah kami buat antara bank dan Tirta Pakuan. Jadi tidak ada satu rupiah pun yang akan di transfer ke rekening Tirta Pakuan. Pembayaran sistem cicilan selama 10 tahun,” tambah Rino.

BACA JUGA :  Pelantikan Pengurus JJB 2024-2027 Siap Digelar, Berikut Susunannya

Terpisah, Direktur Teknik (Direktur) Tirta Pakuan Kota Bogor, Ardani Yusuf memaparkan, dari peminjaman yang diajukan, pihaknya mendapat bantuan senilai 30 persen dari total biaya yang diajukan.

“Kalau kami pinjam Rp65 miliar, kami akan dapat hibah 30 persen atau sekitar Rp19,5 miliar, tapi berbentuk bangunan. Tapi bangun itu tentunya harus sesuai dengan bisnis plan. Peruntukan uang senilai Rp65 miliar itu digunakan untuk melakukan perbaikan sistem pengaliran, penurunan kehilangan air, pembangunan reservoir serta jaringan distribusi utama di wilayah Cipinang Gading,” pungkasnya. (Aditya)

Bagi Halaman
============================================================
============================================================
============================================================