BOGOR-TODAY.COM – Rempeyek atau peyek umumnya dari kacang tanah, kacang hijau, udang, teri dan sebagainya. Namun camilan yang satu ini berbahan dasar tak lazim, yakni peyek laron. Berani mencoba?

Kuliner ekstrem yang kerap dijumpai banyak beredar di daerah Wonogiri, Boyolali dan Yogyakarta konon telah ada sejak zaman penjajahan.

Pemanfaatan laron pada zaman dulu adalah untuk memenuhi kebutuhan protein masyarakat yang tinggal di desa, mengingat Boyolali merupakan daerah pertanian dan jauh dari laut, sehingga untuk mendapatkan protein yang berasal dari ikan atau hewan laut lainnya jadi sulit. Maka laron pun digunakan sebagai pengganti protein hewani.

BACA JUGA :  Penemuan Mayat Warga Kolut usai Diduga Hilang saat Cari Ikan di Pesisir Pantai

Bagi masyarakat Jawa rempeyek ini juga disebut dengan peyek. Rempeyek umumnya dijadikan sebagai makanan pelengkap santapan.

Rempeyek

Namun terkait tentang laron, masyarakat Boyolali, Jawa Tengah, yang berada di desa biasanya menggunakan serangga ini sebagai bahan dasar membuat peyek.

Saat itu Jepang menguras segala sumber daya di Indonesia, sehingga orang Indonesia pun melakukan segala cara untuk memperoleh makanan.

BACA JUGA :  Menu Sarapan dengan Telur Goreng Paprika yang Praktis dan Kaya Nutrisi

Segala bagian tumbuhan, hewan, hingga serangga semacam laron pun mereka olah menjadi panganan pengganti

Bagi para warga sekitar mungkin sudah terbiasa mengonsumsi makanan ini pasti akan mengatakan kalau rasanya lezat dan gurih.

Kandungan yang terdapat dalam serangga Laron

Laron dipercaya bergizi tinggi untuk tubuh. Laron memiliki kandungan protein tinggi, mencapai 65 persen.

Kandungan asam aminonya pun komplit, disertai dengan vitamin B, asam olet, asam linoleat, dan lemak 31 persen. Bagaimana? Berani mencoba? (*)

Bagi Halaman
============================================================
============================================================
============================================================